Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sedikit Pesan Sejarah di Hari Kartini

21 April 2016   09:48 Diperbarui: 21 April 2016   15:51 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan-perempuan hebat di masa lalu sejarah Indonesia tentu memiliki kecerdasan yang cukup walau tak harus berpendidikan selevel profesor dari kampus ternama di dunia. Pendidikan tetap pokok tapi bukanlah syarat penentu berkembangnya kecerdasan. Apalagi jenis pendidikan era sekarang yang disindir Wiji Thukul dalam kata-kata apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya untuk mengibuli, apa guna banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu! 

Perempuan-perempuan ini memiliki kekuatan dari dalam yang tidak otomatis dimiliki semua orang berpendidikan termasuk tidak semua laki-laki: nyali, peduli dan bertindak.

Kalau kita lihat pada era sekarang, sejujurnya sistem yang busuk seperti zaman kolonial tidak benar-benar terhapus dalam hidup sehari-hari. Praktik perdagangan perempuan masih sering terjadi. Kekerasan terhadap perempuan seperti zaman tuan terhadap gundiknya juga masih berlangsung. Bahkan tak sedikit perempuan yang juga hidup dengan pendidikan sekedarnya saja di pedesaan. 

Karena itu, ringkas cerita, kalau memang bersetuju, hidup hari ini masih meminta generasi menyediakan dirinya bekerja menghentikan keberlangsungan sistem yang busuk.

Makdarit, maka dari itu,  kita memang masih membutuhkan nyali, rasa peduli juga bertindak bersama, lelaki dan perempuan, demi menghentikan praktik-praktik penistaan manusia. Inilah ajakan yang dipesankan dari generasi Kartini hingga generasi yang terlibat langsung dalam penyiapan proklamasi republik Indonesia.

Oldarit, oleh dari itu, prend-prend, jangan sekali pun mencoba lupakan sejarah, please! 

Sudah dulu coi, diundang peringatan Hari Kartini di kecamatan nih. Selamat Hari Kartini!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun