Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membaca Nasihat dari Kung Fu Panda 3

17 April 2016   15:51 Diperbarui: 18 April 2016   07:15 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat nasihat Lao Tse

Penglihatan Po terhadap potensi tersembunyi dalam saudara-saudara pandanya sebagaimana dahulu dilihat Guru Oogway dalam dirinya mengingatkan pada pesan tua Lao Tse.

Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu, bangunlah dari yang mereka punya, tetapi pendamping yang baik adalah ketika pekerjaan selesai dan tugas dirampungkan, rakyat berkata, kami sendirilah yang mengerjakannya.

Nasehat ini memang secara terang ditujukan untuk pendamping desa atau mereka yang bekerja dengan warga desa, khususnya mereka yang disingkirkan oleh pembangunan. 

Tapi saya lebih baik tidak membahas pendamping desa yang kemarin sempat menjadi isu politik elit sehingga kehilangan esensinya. Sama juga, tidak membahas idoelogi dan model-model pembangunan yang menghancurkan masyarakat.

Dari nasehat ini, salah satu pesan yang dititipkan adalah banyak manusia yang suka memahami manusia lain dalam citra dirinya sendiri. Termasuk juga citra mimpi (ideal) yang dikehendaki diri sendiri. Dengan begitu, ketika berhadapan dengan tuntutan perubahan, entah mencemaskan atau tidak, yang tergambar mula-mula adalah apa apa yang dibayangkan diri sendiri. Selebihnya orang lain hanyalah pikiran-pikiran yang dipandang tidak paham gerak perubahan tersebut. Arti kata lain, orang-orang selain kita hanyalah mobilisan, bukan partisipan yang menyambut dengan sadar tantangan perubahan tersebut.

Po dalam kung fu Panda 3 juga menunjukan dilema diri seperti di atas. Keterlambatan dirinya melihat potensi atau kekuatan tersembunyi saudaranya adalah karena ia berfokus pada apa yang menjadi citra dirinya. Ia terlalu berfokus pada mencari ilmu mengelola chi dan gambaran diri bahwa hanya dirinyalah satu-satunya yang mampu menyelamatkan kehidupan. Ia seperti menganggap sepi tak bermanfaat kehadiran jiwa-jiwa yang lain.

Po akhirnya tersadarkan sesudah kondisi makin mendesak. Ia kemudian mengelola kekuatan tersembunyi dalam kegembiraan bermain dengan memberikan sedikit sentuhan saja. 

Persoalannya bukan menang atau kalah (hasil). Yang menjadi ukuran adalah kesediaan sadar banyak orang untuk terlibat secara sungguh dalam menghadapi situasi perubahan, termasuk yang mencemaskan. Yang utama adalah prosesnya, kata Tan Malaka.

Nasehat kedua, keterlibatan bersama secara sadar ini juga bisa kita maknai sebagai pelibatan secara terorganisasi. Organisasi jangan dibayangkan adanya nama organisasi, pengurus dan ketua serta SK. 

Tapi yang dimaksud adalah setiap orang yang terlibat memahami posisi, fungsi, serta konsekuensi kewajiban yang ditanggungnya. Selain juga secara sadar memahami dirinya tidak menghadapi situasi tanpa kepemimpinan, tidak sebagai unit yang lepas sendiri-sendiri. Dengan kata lain setiap orang memposisikan dirinya sebagai subyek dalam perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun