Aduh, sudah terlanjur!
Sejak saat itu, demi menjaga empati
Nyamuk berjanji hati, mengharamkan diri menyedot darah muda yang sepi,
yang melepas air mata kesunyiannya di kelabu malam Minggu dengan sendiri
Â
[2016]
*) Ujicoba "puisi naratif" yang diakibatkan mencari pemaknaan dari puisi Malam Minggu Joko Pinurbo. Terimakasih juga kepada Nyamuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!