Yanto jelas bukan yang terakhir sebagaimana sesudah era Aples, pasti muncul lagi bakat-bakat mengkilap baru.Â
Pemerintah seharusnya sungguh menjaga ini, bahwa olahraga harus menjadi kebanggan bangsa. Pemerintah dan pemangku kepentingan dalam sepakbola harus selalu sadar, harap juga talenta anak-anak muda dalam sepakbola jangan sampai berhenti mekar sebab konflik berlarut di organisasi sepakbola seolah saja konflik perebutan kepemimpinan organisasi politik.Â
Kecuali memang kita setuju sepakbola telah menjadi politik itu sendiri.
Jepang yang merintis jalan lain modernisasi Non Barat itu juga membangun sistem sepakbola yang baik, kini Cina yang ikut mengatur dunia pun melakukan hal yang sama. Mereka juga membangun superioritasnya di olahraga, sepakbola salah satunya.Â
Jika kita Indonesia punya mimpi mengatur dunia, jangan bikin gaduh dunia olahraga dengan konflik seperti dunia politik.
Akhir kata, kita doakan agar segala konflik organisasi sepakbola segera saja selesai.Â
Banyak anak muda seperti Yanto di Indonesia yang tidak boleh dihancurkan mimpinya untuk memberi bangga dan harap bagi Indonesia lewat sepakbola.
Semoga.
***
Sedikit tentang Yanto Basna bisa baca di panditfootball.com
Foto:Â IWAN SETIAWAN/JUARA.net