Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Tulisan Dihapus Admins

28 Desember 2015   20:40 Diperbarui: 28 Desember 2015   20:50 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ya sudah, maka terima saja ini cara admins menyelamatkan dirimu dari kesalahan mengambil tema dan wilayah mereka yang lebih ahli lagi berakar dalam di situ. Atau juga, maknai saja sebagai jenis penyelamatan dari pelanggaraan atas ToC di Rumah Sehat Kompasiana. Atau juga, maknai saja bahwa susunan tulisanmu itu gak jelas, idenya kabur, bahasanya bikin bingung, dan sejenisnya, dan sekawan-kawannya. Bukankah tidak setiap pertolongan harus menyampaikan pemberitahuan? Sebab menolong dengan ngasih tahu dulu, itu namanya cari muka, hahaha.

Eh, Alhamdulillah, ternyata harap terkabul dan dugaan saya betul. Ketika terlanjur mempublikasi curhat ini, di inbox sudah ada pemberitahuan Admins yang bilang humor tersebut dihapus karena tidak orisinil, terlalu banyak salin tempel, punya orang lain. Kasar kata, itu humor sampah, plagiasi, maka jangan lakukan lagi! Oke sip.

Saya mungkin menerima pemberitahuan via inbox secara terlambat karena lagi di area kaki gunung yang sinyalnya kayak jailangkung ketika listrik padam. Jadi tulisan yang sempat publish itu saya hapus dengan riang gembira. Format awalnya diedit lagi dan saya memilih dipublish kembali. Materi tulisan hasil permak ini mungkin sebagian besar sudah tidak relevam dengan masuknya inbox tersebut. Tapi saya memilih tetap publish saja, sebagai prasasti peringatan dan juga, secara sadar dan bertanggungjawab, dipublish demi nambah-nambahin jumlah publikasi agar bisa ngejar pencapaian Pakde Bambang yang tidak menulis beberapa hari ini (semoga Pakde sehat-sehat saja.)

Paling penting, kasus humor dihapus ini mengingatkan saya agar sebaiknya memang jangan berburuk sangka dulu karena itu tidak selalu sama dengan bersikap kritis. Periksa dulu kamar sendiri sebelum sibuk komentari kamar tetangga...#halaaah. Sama juga, kalau kamar kita sudah berusaha untuk bersih sementara ibu kost masih saja gak jelas perlakuannya, masa iya diam saja?

Akhir curhat, Om dan Tante Admins, terimakasih untuk tegurannya. Semoga Anda sekalian sehat, bugar dan bersemangat selalu. Aamiin.

Mari kita hajar duren!

#GagalJadiPenulisHumor 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun