Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Kurban di Malam Takbiran

24 September 2015   12:45 Diperbarui: 24 September 2015   15:40 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas Cetak

Malam takbiran.

Seorang bocah, dengan tergopoh-gopoh, mencari ayahnya.

“Ayah, ayah...baju koko sama kopiah dede dimana?”

Ayahnya diam saja, sedang sibuk dengan peralatan pancingnya.

“Ayah, dede mau ikut takbiran. Baju koko sama kopiah dede dimana ayah ?”, bertanya lagi ia pada ayahnya, yang matanya sedang memisah batu dan kutu dari dalam beras.

“Ayaaah..,”memanggil ia dengan gelisah. “Baju koko sama kopiah dede dimana ?”, bertanya lagi ia, sudah dengan gelembung air di kornea matanya.

Ayahnya, terus sibuk memasang kail ke ujung benang nilon. Datang ia menghampiri ayahnya, berdiri menunggu jawab.

“Dede, baju koko dan kopiahmu sudah ayah tukarkan kail dan benang nilon. Beras kita sudah tinggal segelas, kita harus mencari ikan, buat beli beras dan garam Nak”, jawab ayahnya dengan tenang.

“Tapi besok kan lebaran, teman-teman dede juga liburan, tidak ada yang sekolah. Kenapa kita tidak liburan Ayah ?”, tanya bocah itu.

“Karena besok kita tidak cukup hanya berharap pembagian hewan kurban”, jawab ayahnya, lalu sibuk dengan alat pancing. Bocah itu diam saja. Matanya hanya basah tanpa suara tangis.

Diamnya mungkin adalah usaha untuk ikut memikul susah ayahnya. Mereka berdua terus sibuk dengan pancingnya.

Sayup-sayup, dari sebuah radio tua di pos ronda desa, terdengar Sitor Situmorang membaca sajaknya,

Malam lebaran
Bulan di atas kuburan

[Sitor Situmorang, 1955]

 ----

[Kepada Asap September, 2015]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun