Diamnya mungkin adalah usaha untuk ikut memikul susah ayahnya. Mereka berdua terus sibuk dengan pancingnya.
Sayup-sayup, dari sebuah radio tua di pos ronda desa, terdengar Sitor Situmorang membaca sajaknya,
Malam lebaran
Bulan di atas kuburan
[Sitor Situmorang, 1955]
 ----
[Kepada Asap September, 2015]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!