Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Si Lupa

12 September 2015   09:43 Diperbarui: 12 September 2015   09:43 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Haaa, dari tadi saya di depan pintu toliet ?”, berkata Lupa pada dirinya. Lupa terus melihat ke belakang, oalaaah, gawat, sepuluh wajah kesal menahan hajat sedang mengantri sejak tadi.

“Bukan cuma kamu yang diciptakan membawa mulut, perut, lambung, juga usus, minggir!”, bentak seorang ibu yang kusut menahan pipisnya.

Ternyata sedari tadi, selama sibuk dengan poster politik dan maklumat sanksi, sibuk mencari hubungan lain yang menyatukan janji mengumbar sanksi, Lupa telah melahirkan satu antrian yang panjang. Antrian panjang orang-orang yang hendak membuang kotorannya.

Lupa memilih melangkah, balik kanan, berjalan menuju ke entah. Wajahnya masih bingung.

---

[Kepada Asap September, 2015]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun