Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada Tidak Langsung dan Nasib Demos

26 September 2014   17:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:25 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keenam, secara berangsur-angsur, mereka tengah melakukan satu proses depolitisasi tanpa harus melahirkan struktur politik otoritarian. Untuk tahap awal, baru pada pemilu kepala daerah langsung. Sudah terbayang jika nanti DPRD memiliki kewenangan yang lebih besar, maka ruang untuk melahirkan figur-figur alternatif non partai yang kualifikatif namun teramputasi karena bukan bagian dari partai politik. Situasi ini bisa saja mengakibatkan kehidupan politik menjadi monolitik.

Paling tidak enam implikasi ini yang bisa diidentifikasi. Perkara fundamentalnya, sekali lagi, adalah relasi antara demos, demokrasi, problem representasi dan fungsi partai politik dalam rumah besar negara-bangsa modern. Pemilihan Kepala Daerah Tidak Langsung akan menciptakan ketidakseimbangan atau memelihara hubungan yang asimetris antara partai politik dan demos sebagai sumber legitimasi bagi representasi.

Disinilah, kurang lebih, kita melihat posisi demos yang terus mengalami pelemahan posisi tawarnya dihadapan partai politik dalam pengelolaan sumber daya kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun