Dipercikan angin malam
Senandung irama lalu, lalu melulu
Ayal membendung modern
Katanya bagai bermain dengan jiplakan
Parade rupa-rupa semilir hujanÂ
Menggamitkan diri di damainya puisi malam
Â
Konotasi kata bersoda tata tahtakan pujangga
Disirami genangan lembut pemiliknya
Seperti membawakan selendang di atas puncak
Mendingin dan mengusik hari demi waktu
Seperti pancaran pantulannya, si fhegma
Â
Majalengka, 28 Maret 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!