Â
Aku berdiri sejenak
Membuka memori yang sebenarnya luntah
Merinding aku di buat
Sebab malam rasanya ingin mengulang,
Tertawalah gelap, ketika kepalaku tiba -- tiba peluh
Ku tutup memori
Duduk kembali
Menemani sunyi yang kesekiankali
Tempat ini sembab
Darahku berdesir
Hatiku berdesis
Mataku mengisak
Ruangan ini terlalu ngilu
Menempatinya apalagi
Sesal mengilang -- ngiang
Mengerumuni ujung rambut
Hingga ujung kaki
Lalu suara berdesis itu perlahan terdengar
"Kalau sudah begini, kau boleh mati, ".Â
Tepal 7 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H