Namun efektivitas penggunaan rumah singgah menurut berbagai kajian masih belum optimal. Hal ini dikarenakan berbagai hal. Pertama, keterbatasan tenaga kesehatan yang siap siaga setiap waktu. Apabila fasilitas ada namun SDM yang melayani tidak tersedia maka upaya akan sia-sia.Â
Kedua, rasa ketidaknyamanan ibu melahirkan yang disebabkan oleh kurang adanya privasi, ditambah perasaan yang tidak betah ketika berada di rumah orang lain. Bagaimanapun, melahirkan di rumah sendiri lebih tenang dari melahirkan di rumah tetangga.Â
Ketiga, hal yang membuat ibu hamil tidak dapat berlama-lama tinggal di rumah singgah adalah kurangnya fasilitas untuk keluarga. Pada umumnya, ibu melahirkan diantar oleh keluarga besar.Â
Hal ini merupakan salah satu budaya orang Indonesia. Kehadiran keluarga besar memberikan dukungan psikologi bagi ibu melahirkan. Dengan kondisi tersebut, maka rumah singgah harus menyediakan akomodasi bagi keluarga yang mengantar. Hal ini menjadi salah satu tantangan penyediaan rumah singgah di Indonesia dan negara lain yang memiliki budaya yang sama.Â
Apabila fasilitas rumah singgah dirasa kurang nyaman bagi ibu melahirkan dan keluarga besarnya, maka ada potensi si ibu dan bayinya pulang lebih cepat dari waktu yang disarankan oleh WHO.Â
Bagi bayi yang memiliki risiko kesehatan, hal ini akan  memperburuk kondisi atau berujung kematian. Oleh sebab itu, kapasitas dan kualitas rumah singgah perlu ditingkatkan. Dukungan keluarga juga sangat diperlukan agar ibu bersalin dapat dengan nyaman dan betah tinggal di rumah singgah.Â
Disamping itu, perlu adanya dukungan dan partisipasi aktif dari Lembaga Sosial Desa, khususnya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan para Bidan di Indonesia untuk membantu mengoptimalkan fungsi rumah singgah.Â
Hari ini tanggal 5 Mei yang bertepatan dengan Hari Lembaga Sosial Desa dan Hari Bidan Internasional, penulis ingin mengucapkan Selamat Hari Lembaga Sosial Desa dan Hari Bidan Internasional. Terimakasih untuk para perangkat dan Bidan Desa atas upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi kematian bayi di Indonesia. Semoga Indonesia Sehat dapat terwujud!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H