Mohon tunggu...
Turrachman Rachman
Turrachman Rachman Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah/ Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Zaenab Masykur Adiwerna Tegal

Saya seorang guru yang senang menulis tentang perjalanan .Setiap yang saya lihat, rasakan dan saya lakukan ,menjadi bahan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pukulan Muhammad Ali

18 Januari 2025   11:02 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto desa Adiwerna Tegal ; sumber Turrachman 2025

Nalar kritis menggerakkan kita agar terus berusaha menjadi lebih baik. Kemudian memiliki kesadaran untuk terpanggil menebar manfaat. Bahagia melihat orang lain bahagia dengan karya terbaiknya. Bukan pura-pura bahagia karena banjir yang melanda. Hanya keledai yang "bahagia" masuk pada lubang yang sama. Berkali-kali dilanda banjir malah sibuk menyalahkan pohon, mengapa tidak mau tumbuh? Menyalahkan yang membuat video banjir kok diviralkan, menyalahkan tukang sampah, kok tidak bersih ketika membersihkan sampah. Sudah terlalu lama kita menunggu uluran tangan orang lain untuk mengatasi banjir. Ayo bergerak, jangan menunggu kebaikan datang, berburulah kebaikan. Kita memang tidak mungkin memetik semua buah yang ada dalam satu pohon, tapi paling tidak kita dapat menikmati buah tersebut meskipun beberapa biji saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun