Mohon tunggu...
Tuntas Hartini
Tuntas Hartini Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha aktif menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Magic Bus (3): Cincinnati Museum Center at Union Terminal

23 Februari 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk yang lebih besar ada Kids Town, yakni area bermain yang berisi berbagai fasilitas layaknya sebuah kota. Disana ada miniatur toko kelontong dimana anak belajar memahami transaksi jual-beli, kantor pos untuk mengirim surat, restoran, bengkel, dan masih banyak lagi. Anak-anak berumur 4-8 tahun bisa bermain Lego. Dari lego tersebut, mereka membuat menara, rumah, jembatan atau apapun sesuai imajinasi mereka. Ada pula Water Works yang mengenalkan anak pada konsep penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Dari permainan tersebut anak-anak melihat aliran air dari dataran tinggi ke dataran rendah, kincir yang diputar dengan aliran air yang deras, serta mengetahui prinsip kerja bendungan dan kanal. Tidak perlu takut basah, karena disana disediakan jas plastik berwarna kuning.

1298439954560170724
1298439954560170724
1298439431610791309
1298439431610791309

12984396221238800472
12984396221238800472
12984398252048143690
12984398252048143690

Anak-anak berusia sekitar 8 - 12 tahun bisa bermain dengan tema outdoor, misalnya: eksplorasi gua dan bermain layaknya di hutan. Juga ada Just Like Me yang merupakan cerita nyata tentang 8 anak dari berbagai negara. Disana anak-anak belajar mengenal budaya negara lain, termasuk mainan dan alat musiknya. ada pula laboratorium sederhana yang menambah wawasan anak tentang astronomi, kehidupan binatang, dan pengetahuan khusus mengenai pekerjaan seorang engineer. anak-anak pun didorong untuk terus bertanya dan belajar mengenai apa saja yang ingin mereka ketahui. Prinsipnya: Don't stop to ask: WHY?

Setelah puas menikmati Museum Anak, kami pun naik kembali ke lobi utama menuju ke Museum of Natural History and Science. Masuk ruangan museum, kami disambut dengan replika Masthodon atau gajah purba. Dari situ kami menuju ruang infomasi sains yang langit-langitnya dihiasi dengan kulit ular yang telah mengering. Ada pula kutu kering yang setelah dilihat melalui mikroskop ternyata seperti sekumpulan orang yang sedang mengadakan pesta pernikahan. Sebelum masuk ke ruang pamer utama, kami kembali disuguhi replika Dinosaurus yang kali ini bisa bergerak dan bersuara.

[caption id="attachment_91502" align="aligncenter" width="400" caption="pintu masuk museum sains"]

pintu masuk museum sains
pintu masuk museum sains
[/caption] [caption id="attachment_91518" align="aligncenter" width="400" caption="replika baju neil amstrong saat mendarat di bulan"]
replika baju neil amstrong saat mendarat di bulan
replika baju neil amstrong saat mendarat di bulan
[/caption] Di salah satu lorong, kami melihat replika baju yang digunakan oleh Neil Amstrong saat mendarat di bulan pada tahun 1969. Setelah resign dari NASA pada tahun 1971, Neil Amstrong kemudian menjadi Profesor bidangAeronautical Engineering di University of Cincinnati. Tak heran ia memiliki ikatan yang cukup kuat dengan museum tersebut. Setelah itu kami pun masuk ke ruang eksplorasi yang membawa kami pada suasana di ruang bawah tanah. Ruang tersebut mengantarkan kami menuju Jaman Es . Disitu kami bisa melihat berbagai macam fosil, baik yang asli maupun tiruan. Melalui beberapa trik penyajian yang unik, pengunjung dirangsang untuk tahu lebih banyak mengenai apa yang sedang mereka nikmati.

1298441257259497895
1298441257259497895
12984414601035170224
12984414601035170224

Selanjutnya kami masuk ke ruangan yang didekor seperti area outdoor. Dengan penataan ruang yang artistik, kami benar-benar seperti berada di hutan belantara lengkap dengan binatang purba di sekitarnya. Petualangan diakhiri dengan melihat ruangan labarotarium yang bisa dinikmati dari luar. Staf-staf di lab tersebut bertugas melakukan pemeliharaan barang-barang koleksi museum. Di luar ruangan, ada seorang petugas yang siap menjawab pertanyaan pengunjung dengan gayanya yang santai.

1298441469192550130
1298441469192550130
1298442863128852530
1298442863128852530

Waktu tinggal setengah jam lagi. Kami pun bergegas keluar dan memasuki museum ketiga yakni Cincinnati History Museum. Begitu masuk kami disambut dengan replika mobil kuno. Dengan diiringi senyuman hangat dari petugas informasi, kami pun menuju ke ruang pertama yang berisi beberapa miniatur suasana kota Cincinnati di tahun 1900 - 1940an. Dari miniatur tersebut terlihat bahwa Cincinnati termasuk kota niaga yang maju. Ohio River benar-benar memberikan dampak positif pada perkembangan Cincinnati. Bila anda mengenal perusahaan Procter & Gamble (P&G), di Cincinnati-lah awal berdirinya. Trem yang saat ini menjadi moda transportasi penting di Eropa pun pernah jaya di kota tersebut. Sayangnya trem tersebut kini sudah tinggal kenangan saja. Tidak hanya miniatur kota, tapi benda-benda kuno dan peran warga Cincinnati di perang dunia II pun terekam disana. Termasuk gambar Uncle Sam yang sangat legendaris itu. [caption id="attachment_91526" align="aligncenter" width="400" caption="mobil kuno di Cincinnati History Museum"]

1298444284238156061
1298444284238156061
[/caption]

12984426351777440908
12984426351777440908
12984433951847422814
12984433951847422814

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun