Untuk yang lebih besar ada Kids Town, yakni area bermain yang berisi berbagai fasilitas layaknya sebuah kota. Disana ada miniatur toko kelontong dimana anak belajar memahami transaksi jual-beli, kantor pos untuk mengirim surat, restoran, bengkel, dan masih banyak lagi. Anak-anak berumur 4-8 tahun bisa bermain Lego. Dari lego tersebut, mereka membuat menara, rumah, jembatan atau apapun sesuai imajinasi mereka. Ada pula Water Works yang mengenalkan anak pada konsep penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Dari permainan tersebut anak-anak melihat aliran air dari dataran tinggi ke dataran rendah, kincir yang diputar dengan aliran air yang deras, serta mengetahui prinsip kerja bendungan dan kanal. Tidak perlu takut basah, karena disana disediakan jas plastik berwarna kuning.
Anak-anak berusia sekitar 8 - 12 tahun bisa bermain dengan tema outdoor, misalnya: eksplorasi gua dan bermain layaknya di hutan. Juga ada Just Like Me yang merupakan cerita nyata tentang 8 anak dari berbagai negara. Disana anak-anak belajar mengenal budaya negara lain, termasuk mainan dan alat musiknya. ada pula laboratorium sederhana yang menambah wawasan anak tentang astronomi, kehidupan binatang, dan pengetahuan khusus mengenai pekerjaan seorang engineer. anak-anak pun didorong untuk terus bertanya dan belajar mengenai apa saja yang ingin mereka ketahui. Prinsipnya: Don't stop to ask: WHY?
Setelah puas menikmati Museum Anak, kami pun naik kembali ke lobi utama menuju ke Museum of Natural History and Science. Masuk ruangan museum, kami disambut dengan replika Masthodon atau gajah purba. Dari situ kami menuju ruang infomasi sains yang langit-langitnya dihiasi dengan kulit ular yang telah mengering. Ada pula kutu kering yang setelah dilihat melalui mikroskop ternyata seperti sekumpulan orang yang sedang mengadakan pesta pernikahan. Sebelum masuk ke ruang pamer utama, kami kembali disuguhi replika Dinosaurus yang kali ini bisa bergerak dan bersuara.
[caption id="attachment_91502" align="aligncenter" width="400" caption="pintu masuk museum sains"]
Selanjutnya kami masuk ke ruangan yang didekor seperti area outdoor. Dengan penataan ruang yang artistik, kami benar-benar seperti berada di hutan belantara lengkap dengan binatang purba di sekitarnya. Petualangan diakhiri dengan melihat ruangan labarotarium yang bisa dinikmati dari luar. Staf-staf di lab tersebut bertugas melakukan pemeliharaan barang-barang koleksi museum. Di luar ruangan, ada seorang petugas yang siap menjawab pertanyaan pengunjung dengan gayanya yang santai.
Waktu tinggal setengah jam lagi. Kami pun bergegas keluar dan memasuki museum ketiga yakni Cincinnati History Museum. Begitu masuk kami disambut dengan replika mobil kuno. Dengan diiringi senyuman hangat dari petugas informasi, kami pun menuju ke ruang pertama yang berisi beberapa miniatur suasana kota Cincinnati di tahun 1900 - 1940an. Dari miniatur tersebut terlihat bahwa Cincinnati termasuk kota niaga yang maju. Ohio River benar-benar memberikan dampak positif pada perkembangan Cincinnati. Bila anda mengenal perusahaan Procter & Gamble (P&G), di Cincinnati-lah awal berdirinya. Trem yang saat ini menjadi moda transportasi penting di Eropa pun pernah jaya di kota tersebut. Sayangnya trem tersebut kini sudah tinggal kenangan saja. Tidak hanya miniatur kota, tapi benda-benda kuno dan peran warga Cincinnati di perang dunia II pun terekam disana. Termasuk gambar Uncle Sam yang sangat legendaris itu. [caption id="attachment_91526" align="aligncenter" width="400" caption="mobil kuno di Cincinnati History Museum"]