Mohon tunggu...
Tunjungs
Tunjungs Mohon Tunggu... Lainnya - Swasta

Hobi ngopi dan ngobrol santai

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membedah Taksaka, Naga Tua yang Kembali Remaja

5 Februari 2024   11:51 Diperbarui: 5 Februari 2024   13:08 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkaian Taksaka Lama/wikipedia.org

Taksa atau dalam bahasa sansekerta disebut dengan Taksaka, adalah salah satu putra dari pasangan Rsi dan Dewi dalam mitologi Hindu. Dalam kisah Mahabharata Taksaka yang digambarkan sebagai naga, bersumpah akan membunuh keturunan terakhir Arjuna, setelah Pandawa membakar Hutan Kandawa yang merupakan tempat tinggalnya. Taksaka juga muncul dalam mitologi Cina dan Jepang sebagai salah satu dari Delapan Nagaraja Agung. Bersama Nanda, Upananda, Shakara, Vasuki, Balavan, Anavatapta dan Utpala, Taksaka disebut sebagai ular yang bisa terbang dan paling berbisa.

Serupa dalam mitologi Bali di mana Taksaka digambarkan sebagai naga bersayap yang tinggal di kahyangan dan telah ikut menyelamatkan Bali dengan menerbangkan sebagian gunung Mahameru untuk diturunkan di Bali, sehingga dalam upacara suci disimbolkan sebagai penguasa alam. Tadinya saya ingin menyelipkan cerita legenda di mana Taksaka menjadi pembunuh Raja Parikesit di dalam artikel ini namun urun karena ternyata panjang, jadi sepertinya akan saya ceritakan di lain waktu saja.

Nama Taksaka menjadi lebih populer setelah digunakan sebagai nama salah satu rangkaian kereta api eksekutif yang bertugas mengantar penumpang dari Jakarta ke beberapa kota lain dengan tujuan akhir Yogyakarta. Walau mungkin sudah banyak penumpang yang rutin menggunakan jasa Taksaka, masih belum banyak yang tau arti dari nama kereta yang mereka gunakan tersebut.

Rangkaian kereta api eksekutif ini pertama kali beroperasi pada tahun 1999, di mana hanya melayani perjalanan malam dari Yogyakarta ke Jakarta. Hingga akhirnya pada tahun 2001 Taksaka melengkapi jam operasionalnya menjadi perjalanan siang dan malam, dengan rute Yogyakarta - Jakarta dan juga sebaliknya.

Interior Taksaka Lama/wikipedia.org
Interior Taksaka Lama/wikipedia.org

Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi kereta api, Taksaka ini salah satu favorit saya. Selain memang sesuai dengan rute perjalanan, kenyamanan menjadi salah satu alasannya. 

Dulu sebelum kereta api menjadi tertib seperti sekarang, pengguna kelas Ekonomi dan Bisnis masih harus mengalami kondisi di luar harapan, banyak orang yang bisa ikut naik tanpa tiket resmi atau penumpang yang masuk gerbong kereta jumlahnya di luar kapasitas tempat duduk, sehingga sepanjang perjalanan “penumpang tanpa tempat duduk” tersebut biasanya duduk atau tiduran di lantai sepanjang gerbong kereta api. 

Ada juga pedagang yang lalu-lalang atau keluar masuk di setiap pemberhentian. Belum lagi masalah waktu tempuh kereta, dimana kelas Eksekutif kerap diutamakan untuk melaju terlebih dahulu, sehingga kelas lain membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama untuk sampai ke tujuan yang sama.

 

KA Taksaka “Hype Trip” melintas Jembatan Kali Progo/jogjaaja.com
KA Taksaka “Hype Trip” melintas Jembatan Kali Progo/jogjaaja.com
Mengikuti transisi Taksaka kuno sampai modern seperti sekarang saya takjub karena ada banyak sekali tambahan fasilitas dan perbaikan pelayanan yang bisa kita nikmati. 

Sejak tahun 2022 Taksaka rupanya berubah konsep menjadi lebih kekinian dengan nuansa dan fasilitas yang berbeda mulai dari menu makanan, seragam kru, hingga livery dengan millennial vibes

Mengusung jargon Hype Trip: Traveling Feels More Fun tidak heran ketika saat baru-baru ini saya merasakan lagi Taksaka terkini saya merasa “girang”, iya girang. Pasalnya banyak sekali hal yang sangat menyenangkan karena membuat saya sebagai penumpang merasa penting dan diperhatikan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Mulai dari interior baru dengan nuansa warna dan detail yang elegan, fasilitas lama yang dipertahankan seperti pijakan kaki, reclining seat lengkap dengan handrest yang bisa dinaik-turunkan, dan meja pribadi yang tersimpan di bawah handrest masing-masing penumpang. 

Taksaka diperbaharui dengan berbagai fasilitas teknologi modern seperti Passenger Information Display System (PIDS) yang menunjukkan perkiraan waktu tiba di setiap stasiun yang akan disinggahi, jam digital, suhu ruangan, wifi router, televisi di bagian depan belakang dan beberapa yang menggantung di lorong tengah sehingga penumpang yang duduk di baris tengah dan belakang tetap bisa menikmati hiburan yang disuguhkan. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Kursi penumpang bertambah nyaman dengan adanya sayap di atas kanan kiri membuat penumpang tidak perlu tambahan bantal jika ingin duduk bersender ke salah satu sisi. 

Selanjutnya ada blind curtain yang bisa menghalau sinar matahari tanpa membuat suasana gelap, gantungan barang yang retractable sehingga terlihat lebih rapi, lalu stop kontak yang dibuat dengan mode universal agar segala jenis kepala steker bisa masuk. Kalau itu belum cukup juga, masih ada USB charger port yang ada di antara kursi penumpang . Meja kecil yang tadinya tersedia di dinding sudah tergantikan dengan dasar jendela yang berukuran pas untuk wadah minum. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Fasilitas menyenangkan lain ada di area depan masing-masing gerbong, toilet. Kini terpisah antara toilet pria dan wanita. Saya kurang faham juga bagaimana fasilitas di toilet pria, mestinya tidak jauh beda dengan perempuan ya. Mulai dari pintu dorong dan kunci geser yang efektif dan mudah digunakan. Ada wastafel air hangat dengan sabun dan tissue. Sebagai pelengkap kini ada tambahan foot washer untuk mempermudah mencuci kaki atau berwudhu. 

Selain itu disiapkan juga toilet cleaner spray, plastik dan tempat sampah. Tidak lupa baby care desk yang bisa dibuka tutup saat diperlukan, kabarnya di toilet pria tidak ada fasilitas ini. 

 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dan seperti belum puas juga, gerbong favorit para penumpang yaitu restorasi ikut diperbaharui . Dekorasi dan fasilitas menjadi serupa dengan gerbong penumpang. make-over restorasi juga meliputi mushola yang cantik dan syahdu, kiranya beribadah di sini akan terasa lebih khusyuk karna bersih dah harum. 

Kursi yang empuk, pelayanan ramah. Makanan dan minuman yang disediakan juga tidak mau kalah rupanya, camilan sampai makanan berat tersedia. Sayang saya tidak sempat ambil dokumentasi menu tapi untuk urusan perut akan terjamin sepanjang perjalanan yang menempuh waktu 5 jam 21 menit ini. 

Oia ada lagi, biasanya saat naik kereta saya paling tidak ingin untuk duduk di barisan paling depan atau belakang. Karena tidak sedikit orang yang lalu lalang keluar gerbong, malas untuk menuntup kembali pintu gerbong. 

Alhasil suara kencang dari sambungan gerbong atau aroma tidak enak dari toilet akan sampai ke kursi saya. Tapi benar-benar seperti mimpi jadi nyata, pintu gerbong kini sudah otomatis. Saat membuka dengan tombol, setelah beberapa saat akan menutup sendiri. Apalagi toilet yang bersih juga wangi kini tidak lagi menjadi distraksi kala menikmati 517 km perjalanan membelah alam nan asri.

Pengalaman yang menyenangkan ini tentunya akan membawa memori sendiri untuk penumpangnya. Bahkan bisa merubah suasana hati seseorang menjadi lebih baik. Mengesampingkan pilihan moda transportasi lain yang mungkin lebih cepat, seperti pesawat. Karena masing-masing memiliki alasan pemilihan sesuai kebutuhan. 

Maka bila anda memiliki keluangan waktu dan kesempatan, saya pikir "Taksaka Remaja" ini bisa menjadi pilihan yang baik dalam perjalanan solo atau mengisi waktu bersama orang-orang terkasih. 

Interior Taksaka Lama

Rangkaian Taksaka Lama

KA Taksaka “Hype Trip” melintas Jembatan Kali Progo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun