[caption id="attachment_382688" align="aligncenter" width="378" caption="Barisan Kendaraan Di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
Mobil berjalan pelan-pelan, beberapa berhenti untuk membeli buah di Pasar Ranuyoso. Pasar Ranuyoso ini saya bilang unik, sangat unik. Kenapa, karena letaknya di bahu Jalan Provinsi. Melihat aturan, kegiatan pasar ini bisa dibilang melanggar. Tapi dengan cara pemasaran seperti ini, banyak orang dari daerah lain mengenal hasil bumi Lumajang, menjadi tengkulak, hingga dapat merambah pasar di luar Jawa Timur. Letak pasar di bahu jalan akan menjadi ajang promosi pada setiap orang yang melewati pasar Ranuyoso, bahwa produk lokal masih memiliki eksistensi dan sangat berpeluang untuk dikembangkan.
Kearifan para pedagang menghangatkan suasana pasar. Proses interaksi antar pedagang, dengan pembeli yang hangat mewujudkan proses sosial yang sesungguhnya. Sebelum mengakhiri wawancara, beberapa narasumber sempat berpromosi dengan Pasar Ranuyoso, dalam bahasa jawa mereka mengatakan "Iki terminal'e buah le", itu bahasa jawanya. Mereka mengatakan itu dengan bahasa Madura sebenarnya, karena bahasa yang digunakan di Pasar itu adalah bahasa Madura. Ini terminal komoditi buah-buahan nak maksudnya. Mereka mengatakan ini karena semua hasil komoditi buah di Lumajang yang akan dipasarkan ke daerah lain akan turun di Pasar Ranuyoso dulu. Begitu cerita dari Keunikan Pasar Ranuyoso.
Salam Pasar Rakyat. Go Rakyat.