Tidak ada yang salah dengan merasa lelah atau bahkan sesekali merasa tidak yakin dengan peran baru sebagai ayah. Namun, perbedaan antara keduanya harus dikenali agar bisa ditangani dengan tepat.Â
Jika seorang ayah hanya mengalami daddy blues, maka dukungan dari pasangan, waktu istirahat yang cukup, dan sedikit perubahan dalam pola hidup biasanya sudah cukup untuk membantunya merasa lebih baik.Â
Namun, jika ia mengalami fatherhood blues yang berkepanjangan, maka ia mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan, baik dari keluarga, teman, atau bahkan profesional.
Pada akhirnya, memahami perbedaan ini bukan hanya penting bagi para ayah, tetapi juga bagi pasangan dan lingkungan sekitar.Â
Dengan lebih banyak kesadaran tentang kesehatan mental ayah, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi para orang tua baru.Â
Sebab, menjadi ayah bukan hanya tentang memberikan nafkah atau mengganti popok, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa merasa bahagia dan sejahtera dalam menjalani peran barunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI