Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika Abad 21 Membangun Kreatifitas dengan Pembelajaran Komputasi

28 Januari 2025   22:22 Diperbarui: 28 Januari 2025   21:26 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran matematika di abad 21 harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, salah satunya melalui pendekatan berbasis berpikir komputasi. 

Konsep berpikir komputasi bukan hanya mengajarkan siswa untuk memahami matematika, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah secara kreatif dan kritis, dua keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia modern. 

Berpikir komputasi mengajak siswa untuk melihat matematika bukan hanya sebagai sekadar rumus atau teori, melainkan sebagai alat untuk menyusun solusi dari berbagai permasalahan kehidupan yang kompleks.

Seiring berjalannya waktu, dunia pendidikan semakin menyadari pentingnya pengintegrasian teknologi dalam proses belajar. 

Matematika yang dihadirkan dalam bentuk berpikir komputasi memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep rumit dengan cara yang lebih konkret dan aplikatif. 

Melalui pendekatan ini, siswa dilatih untuk mengenali pola dalam suatu masalah, memecahnya menjadi bagian-bagian lebih sederhana, dan kemudian merancang langkah-langkah penyelesaian yang sistematis. 

Hal ini tak hanya melatih mereka dalam hal matematika, tetapi juga dalam cara berpikir yang logis dan terstruktur, yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.

Keunggulan dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk melatih siswa agar dapat menyelesaikan masalah yang tampak rumit dengan cara yang mudah dipahami. 

Siswa dilatih untuk berpikir secara sistematis dan terorganisir melalui empat tahapan penting: pengenalan pola, dekomposisi, abstraksi, dan algoritma. 

Setiap tahapan ini membantu mereka untuk memahami masalah secara menyeluruh dan menyusun solusi dengan cara yang tepat dan efisien. 

Dengan mengenali pola dalam masalah, siswa dapat mulai melihat keteraturan yang mungkin sebelumnya tidak tampak. Kemudian, dengan memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil, mereka dapat lebih mudah menganalisis setiap komponen dan memahami cara kerjanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun