Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Swedia Kembali ke Buku Cetak, Kita?

28 Januari 2025   21:21 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tengah berupaya untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui digitalisasi, termasuk melalui platform Merdeka Mengajar dan program literasi digital. 

Namun, untuk mengejar ketertinggalan dalam hal literasi, Indonesia perlu menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan metode tradisional.

Keberhasilan Indonesia dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi di pendidikan bergantung pada kemampuan untuk menciptakan integrasi yang lebih baik antara digitalisasi dan metode pembelajaran konvensional. 

Hal ini bukan hanya soal peningkatan infrastruktur atau ketersediaan perangkat, tetapi juga tentang perubahan mindset yang mengutamakan kualitas pembelajaran dibandingkan kuantitas informasi yang bisa diakses.

Jika Swedia yang dikenal dengan inovasi pendidikan mereka berani menilai ulang kebijakan digitalisasi dan kembali ke buku cetak, Indonesia bisa belajar dari pengalaman ini. 

Keseimbangan antara buku cetak dan perangkat digital dapat memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh. 

Buku cetak tetap penting untuk membangun fondasi keterampilan dasar seperti membaca dan menulis, sementara teknologi harus dimanfaatkan untuk memperluas wawasan dan mempercepat distribusi informasi.

Kunci untuk mengejar Swedia dalam literasi adalah komitmen kuat dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengajaran, memberikan pelatihan yang memadai kepada guru, serta memastikan infrastruktur pendidikan yang memadai di seluruh wilayah Indonesia. 

Selain itu, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan program literasi yang lebih terfokus dan inklusif, yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil.

Ini membutuhkan pendekatan yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan yang lebih baik. Dengan mengoptimalkan pelatihan guru dan memberikan akses yang setara untuk semua siswa, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dalam literasi dan meningkatkan skor PISA dalam jangka panjang. 

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun