Indonesia tengah berupaya untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui digitalisasi, termasuk melalui platform Merdeka Mengajar dan program literasi digital.Â
Namun, untuk mengejar ketertinggalan dalam hal literasi, Indonesia perlu menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan metode tradisional.
Keberhasilan Indonesia dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi di pendidikan bergantung pada kemampuan untuk menciptakan integrasi yang lebih baik antara digitalisasi dan metode pembelajaran konvensional.Â
Hal ini bukan hanya soal peningkatan infrastruktur atau ketersediaan perangkat, tetapi juga tentang perubahan mindset yang mengutamakan kualitas pembelajaran dibandingkan kuantitas informasi yang bisa diakses.
Jika Swedia yang dikenal dengan inovasi pendidikan mereka berani menilai ulang kebijakan digitalisasi dan kembali ke buku cetak, Indonesia bisa belajar dari pengalaman ini.Â
Keseimbangan antara buku cetak dan perangkat digital dapat memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh.Â
Buku cetak tetap penting untuk membangun fondasi keterampilan dasar seperti membaca dan menulis, sementara teknologi harus dimanfaatkan untuk memperluas wawasan dan mempercepat distribusi informasi.
Kunci untuk mengejar Swedia dalam literasi adalah komitmen kuat dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengajaran, memberikan pelatihan yang memadai kepada guru, serta memastikan infrastruktur pendidikan yang memadai di seluruh wilayah Indonesia.Â
Selain itu, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan program literasi yang lebih terfokus dan inklusif, yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil.
Ini membutuhkan pendekatan yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan yang lebih baik. Dengan mengoptimalkan pelatihan guru dan memberikan akses yang setara untuk semua siswa, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dalam literasi dan meningkatkan skor PISA dalam jangka panjang.Â
Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.