Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Perbedaan Generasi Milenial, Gen Z, Gen Alpha, dan Gen Beta dalam Menyikapi Media Sosial dan Sikap Politik

24 Januari 2025   07:59 Diperbarui: 24 Januari 2025   07:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan antar generasi sangat dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, teknologi, dan politik yang berkembang pada masa mereka tumbuh. Generasi milenial (lahir 1981–1996), Gen Z (lahir 1997–2012), generasi Alpha (lahir 2013–2025), dan generasi Beta (yang lahir setelah Alpha, diperkirakan mulai 2026) masing-masing memiliki karakteristik unik. Berikut adalah penjelasan dan opini terkait perbedaan mereka dalam menyikapi media sosial dan sikap politik:

1. Generasi Milenial

Karakteristik:

  • Generasi yang menyaksikan peralihan dari teknologi analog ke digital.
  • Sebagian besar menghabiskan masa muda mereka di era awal internet dan ponsel pintar.

Menyikapi Media Sosial:

  • Milenial sering menggunakan media sosial untuk membangun personal branding, karier, dan komunitas.
  • Mereka lebih terlibat dalam platform seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
  • Cenderung berhati-hati dalam berbagi informasi, karena lebih sadar akan privasi dibanding generasi setelahnya.

Sikap Politik:

  • Milenial umumnya lebih vokal dalam menyuarakan pendapat politik, khususnya terkait isu-isu seperti kesetaraan, lingkungan, dan hak asasi manusia.
  • Mereka lebih sering menggunakan media sosial untuk mendukung kampanye politik atau gerakan sosial.

2. Generasi Z

Karakteristik:

  • Tumbuh di era digital dan media sosial yang sudah matang.
  • Beradaptasi dengan baik pada lingkungan teknologi yang serba cepat.

Menyikapi Media Sosial:

  • Gen Z adalah generasi "konten kreator." Mereka aktif di platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram.
  • Lebih santai dalam berbagi kehidupan pribadi, tetapi mulai sadar akan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental.

Sikap Politik:

  • Gen Z sangat progresif dan sering terlibat dalam aktivisme online. Mereka mendukung isu-isu seperti perubahan iklim, inklusi, dan keadilan sosial.
  • Lebih kritis terhadap informasi politik dan pandai memanfaatkan teknologi untuk memverifikasi fakta.

3. Generasi Alpha

Karakteristik:

  • Generasi ini adalah "anak digital sejati" yang sejak kecil sudah mengenal perangkat pintar dan AI.
  • Tumbuh di lingkungan yang sangat visual dan interaktif.

Menyikapi Media Sosial:

  • Saat ini mereka lebih sebagai konsumen konten (karena masih anak-anak), tetapi potensi menjadi kreator di masa depan sangat besar.
  • Pola interaksi mereka cenderung lebih visual, misalnya melalui video pendek, AR, atau VR.

Sikap Politik:

  • Terbatas karena mereka masih anak-anak, tetapi akan tumbuh dengan kesadaran politik yang terhubung melalui teknologi.
  • Akan lebih mudah terpapar berbagai sudut pandang, namun tantangannya adalah menyaring informasi di tengah banjir data.

4. Generasi Beta (Prediksi)

Karakteristik:

  • Generasi yang akan hidup di era kecerdasan buatan (AI) yang sepenuhnya terintegrasi dan teknologi otonom.
  • Mungkin lebih terbiasa dengan konsep metaverse atau kehidupan virtual.

Menyikapi Media Sosial:

  • Media sosial generasi ini kemungkinan akan lebih terhubung dengan teknologi imersif, seperti VR dan AR.
  • Kemungkinan besar akan tumbuh dengan pandangan yang lebih global dan terhubung lintas budaya.

Sikap Politik:

  • Akan memprioritaskan isu-isu global, seperti teknologi berkelanjutan, energi terbarukan, dan etika AI.
  • Akan menghadapi tantangan unik seperti algoritma politik yang lebih kompleks, sehingga pendidikan literasi digital menjadi sangat penting.

Kesimpulan

Setiap generasi memiliki pola pikir yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan dinamika sosial-politik yang mereka alami. Milenial fokus membangun fondasi karier dan sosial, Gen Z menjadi pionir perubahan melalui kreativitas dan aktivisme digital, Alpha akan menghadapi dunia digital yang lebih imersif, sementara Beta diprediksi membawa transformasi global yang lebih besar. Dalam konteks media sosial dan politik, literasi digital yang baik akan menjadi kunci agar mereka bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk perubahan positif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun