QS. An Nisa (4): 144
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
QS Al Maidah (5): 51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Dan masih banyak kiranya perintah Alquran yang menjelaskan hal yang berkaitan dengan ayat-ayat di atas, perlu kita ingat dan pertimbangkan lagi bahwa betapa banyaknya seruan mengenai larangan kita untuk memilih pemimpin yang bukan beragama Islam dan hal itu tentu kita mesti amalkan sebagai umat Islam.
Saya kembali teringat dengan pernyataan Dr. Zakir Naik yang mengatakan bahwa suatu keyakinan islam adalah orang kafir, meskipun suka berbuat baik ia akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Bayyinah:6. Bahwa sesunggunya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik ( akan masuk ) ke neraka jahannam: mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruknya makhluk.
Hal tersebut pernah ditanyakan oleh orang yang non muslim, sehingga jawaban Dr. Zakir Naik sangatlah rasional dan beranalogi.
“ Saudara jika kita mengikuti ujian, misalnya aku ujian ke perguruan tinggi, ada enam ujian yang harus ku ikuti, aku harus lulus semuanya, namun jika satu pelajaran aku mendapatkan nilai 20, apakah aku akan lulus ? Aku akan gagal.
Jadi sama seperti itu, persyaratan untuk pergi ke surga yang pertama kau harus memiliki iman, kemudian amal saleh, mengajak orang lain kepada kebenaran dan menasehati orang lain agar bersabar.
Tentu tulisan ini tidak ada maksud untuk intervensi Sara, Umat islam tidak ada masalah dengan Ahok, hanya saja Islam mengamanatkan agar memilih pemimpin yang Muslim, dan juga sebagai umat beragama dan bentuk manusiawi dari sifat manusia untuk selalu mengingatkan. Namun semua itu tergantung lagi dari pribadi masing-masing, semua orang punya pandangan terhadap apa di anggapnya benar.Â
Ada pemikiran sebagian orang Islam bahwa Ahok bukan memimpin masyarakat, namun sedang merubah Jakarta ke arah lebih baik, dan hal itu adalah alasan yang cukup rasional, namun bagi sebagaian orang lainnya adalah mungkin berbeda, tergantung saja dari hati masing-masing karena pada dasarnya Islam tidak pernah memaksa orang untuk menjadi lebih baik. Kita sebagai Umat Islam cukuplah saling mengingatkan Biarlah hati masing-masing manusia yang memutusnya.Â
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H