Jujur saja saat menelisik asumsi tersebut, aku merasa itu adalah asumsi yang egois dan cenderung merujuk “ketakutan” sehingga terkesan memojokkan. Yang ditekankan adalah, emansipasi harus sesuai dengan “kemampuan”, bukan lagi karena paksaan semenjak ada emansipasi maka perempuan harus bisa manjat pohon dan bla ble blo. Itu namanya memiliterisasi fisik dan kebiasaan perempuan yang sudah dibentuk Yang Maha Kuasa dengan segala kelembutan dan kepiawaiaanya. Namun bukan karena alasan kelembutan tersebut, maka perempuan tidak pantas untuk ikut serta menggapai kelapa setinggi langit, atau ikut mengaduk semen membangun negaranya, berkeliling dunia membela bentuk penindasan dan diskriminasi hak-hak perempuan yang dinomorsekiankan, atapun sebagai supir yang mengarahkan navigasi suatu perubahan yang positif terlebih untuk Aceh.
“hai inong Aceh, jadilah inong yang cantik yang menduduki paras dan tubuh mandiri, intelektual, mampu mengejar dan menganalisis segala perkembangan baik lokal maupun global, jadilah inong yang berjuang dan bertarung setelah kelamnya masa suram Aceh. Jadilah inong yang memancarkan kejora dan kilauan rencong dalam barisan pembangunan seiring demokrasi yang harusnya menjadikan kita kritis dan perempuan modern yang dibutuhkan oleh teman, lingkungan, masyarakat bahkan Negara. Jak ta bela Nanggroe, wahai inong Aceh, jak ta bangun Nanggroe. Katakan tidak, bagi penjarah yang kian memerkosa Aceh, bagi investor kapitalis yang menodai Aceh dengan pesta riba, bagi para penjilat yang kian menjadikan Aceh sebagai tempat bermesum politik demi kepentinngan pribadi”.
Selamat hari kemerekaan bagi perempuan-perempuan dimanapun saat ini sedang tertekan, terkekang, tertindas, diskriminasi hak untuk mendapatkan kelayakan hidup, merasakan keterbatasan dan ketergantungan karena membela perasaan dan kodrat. Jangan menangis! Hadapi sekalipun itu kematian.
Saleum inong nanggroe.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI