Mohon tunggu...
Tulus Hermawan
Tulus Hermawan Mohon Tunggu... Peternak - Seorang penulis yang berusaha menuangkan idenya

Tulus Hermawan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ostario (Part 1)

22 Juni 2018   07:00 Diperbarui: 22 Juni 2018   08:56 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Aku berharap bahwa pendekar tersebut memang masih ada dan mampu membuat revolusi."

Seorang wanita tiba-tiba berlalu dan berusaha menghindari kerumunan setelah mendengar percakapan dua orang tua di sebuah kedai roti. Dengan membawa sekeranjang penuh roti ia menuju ke arah pinggiran kota. Sebuah gubuk ditengah hamparan rumput hijau menjadi tujuan langkahnya. Dengan berhati-hati ia memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang mengikutinya.

"Mama..."teriak seorang anak kecil menyambut kedatangan wanita tersebut dengan manisnya.

"Kau sudah pulang Esmerald."sapa seseorang dengan suara yang menunjukan kerentaannya.

"Kelihatannya peristiwa kemarin telah memancing perhatian pihak Kerajaan, Granny. Mereka masih mencari keberadaan kita, bahkan setelah 10 tahun peristiwa pengkhianatan tersebut."

"Benar, selain itu kekuatan Esvelt sangat besar, aku khawatir dia tidak akan mampu untuk mengendalikannya seperti kejadian kemarin"

"Benar Granny, sebaiknya kita bergegas untuk pergi. Aku akan mencoba untuk menemui Guru Ma. Aku berharap ia mau untuk menjadi guru untuk Esvelt"

"Baiklah, malam ini kita berangkat."

Malam itu suasana Era City begitu damai, dengan kekuatannya, Nenek Granny berusaha agar tidak ada yang menyadari keberangkatan mereka. Kekuatan Nenek Granny semakin memudar setelah peristiwa sepuluh tahun yang lalu.

Esmerald telah menyewa sebuah mobil. Malam itu mereka harus bergegas. Pasukan Kerajaan sudah mulai menyadari keberadaan mereka. Selama sepuluh tahun pelarian mereka di Era City keadaan tidak terlalu buruk. Namun, tiga hari yang lalu secara tidak sengaja Esvelt telah mengeluarkan potensi kekuatannya. Kejadian tersebut membuat keberadaan mereka mulai terdeteksi oleh pihak Kerajaan.

Malam semakin larut, Esvelt telah terlelap dalam tidurnya. Nenek Granny pun telah masuk ke dalam mobil dengan masih berkonsentrasi memepertahankan efek kekuatannya. Esmerald memastikan tidak ada yang mengikutinya dengan melihat sekitar. Setelah merasa aman, Esmerald kemudian memacu mobil sewaannya menuju ke arah barat. Menuju Kota Fu, tempat persembunyian mereka yang selanjutnya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun