Mohon tunggu...
Edna P. Boentoro
Edna P. Boentoro Mohon Tunggu... Penulis - Sekedar berbagi pengalaman, hikmat, dan nostalgia

Penulis adalah seorang ibu rumah tangga yang lahir dan dibesarkan di kota Bogor - kini berdomisili di Amrik hidup bersama suami dan kedua anak tercinta . Gemar baca,nulis, musik, photography dan kuliner. Guru bahasa Inggris dan mantan pramugari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berkencan dengan Psikopat

11 Mei 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 12509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ia akan menawarkan beberapa 'deal' seperti "Kita coba lagi kasih saya waktu satu bulan......"dst

Mulai menelfon kamu mungkin setiap 5-10 menit, hujan sms, berharap kamu akan setuju atau mau ketemu dengannya. Dalam beberapa kasus mereka menghubungi keluargamu, teman/saudaramu, minta agar mereka menelfonmu dan menyampaikan pesan betapa ia mencintai kamu.  Loser yang kreatif akan menciptakan tekanan sosial agar si korban akhirnya setuju untuk kembali ke pelukannya daripada harus melewati tekanan sosial tersebut. Cara tekanan sosial yang ia lakukan misalnya ketika kamu kepengen PUTUS darinya kamu menerima telfon dari semua relasi atau teman2nya yang membujuk kamu, kemu menerima buket bunga setiap hari ditempat kerja dengan ucapan memohon untuk bisa together again...atau menawarkan CINCIN KAWIN (Tehnik loser pria )atau menginformasikan kamu bahwa mereka hamil didepan teman2 sekantormu (tehnik LOSER  wanita).

Reaksi para loser amatlah intense secara emosional, perbuatan ini dipakai untuk menyimpan kamu sebagai orang yang terpenjara secara emosional/sosial. Jika kamu kembali kepadanya,  kamu akan merasa lebih takut lagi akan reaksinya ketika minta putus lagi dikemudian hari (ini yang menciptakan 'penjara' atas dirimu).

Bukan hanya itu, insident kamu kembali kepadanya dipergunakan oleh orang ini untuk diingat-ingat terus sebagai 'bukti' bahwa kamu bukan orang yang baik.

"Your prize dog jumps the fence and escapes, if you get him back you build a higher fence.

Once back in the grasp of "The Loser" , the escape will be three times as difficult the next time.

9. No Outside Interests

"The Loser" akan menarik dirimu dari hobi, kesukaan dan keterlibatan2mu dengan hal lain. Jika kamu punya aktifitas, mereka menuntut ikut menemani kamu  membuat kamu merasa 'miserable' sepanjang aktifitas tersebut. Ide dibalik ini ialah untuk mencegahmu bersenang senang atau tertarik lebih kepada yang lain daripada kepada dirinya yang sedang 'pegang kontrol terhadapmu.

10. Paranoid Control

"The Loser" akan mengecek dimana kamu, dan dengan siapa kamu. Jika kamu berbicara dengan lawan jenis, kamu akan menerima setidaknya 10 pertanyaan tentang darimana bisa ketemu orang ini. Jika kamu tidak menjawab telfonnya, kamu akan ditanya kemana aja kamu, sedang apa emangnya, lagi bicara dengan siapa, dst. Bertanya kenapa kamu menelfon temanmu, kenapa temanmu menelfon kamu, mau apa dia, dst. Beberapa "LOSER" membuntuti kamu ke mall/supermarket, lalu kemudian keesokan bertanya apakah kamu pernah ke mall tsb hanya untuk membuktikan kamu berbohong. Dalam beberapa kasus yang cukup parah, mereka akan mengecek surat-surat yang masuk ke mailbox (email atau surat kotak pos), mengecek dompet atau tas, atau menekan tombol REDIAL ditelfon kamu, atau mencari-cari di tempat sampah barang 'bukti'.  Mereka mulai mengatur baju yang kamu kenakan, musik yang boleh kalian dengarkan, dan bagaimana berlaku di depan publik.

Pada akhirnya mereka akan berkata bahwa sebaiknya kamu tidak berhubungan/bicara dengan orang2 tertentu seperti teman2 mu yang tertentu, tidak boleh ke tempat-tempat tertentu atau membicarakan issue2 tertentu dipublik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun