Mohon tunggu...
Tulus Ciptadi
Tulus Ciptadi Mohon Tunggu... -

Truly Taurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelinci Bertelinga Pendek

29 November 2010   04:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(dongeng ini berformat penulisan twitter, setiap paragraf maksimal memiliki 140 karakter. Ditampilkan pertama kali di akun twitter sekunder saya: @taniamini)

Di sebuah hutan rimba yang jauh dari peradaban manusia, hiduplah seekor kelinci yang sebatang kara.

Setiap hari Si Kelinci melakukan kegiatan yang sama, mencari wortel di siang hari dan mencari biji-bijian di malam hari.

Suatu hari Si Kelinci merasa bosan dengan semua kegiatannya, dan juga kesendiriannya. Ia pun berpikir untuk mencoba mengembara.

Setelah mengepak semua perbekalannya, Si Kelinci pun mengucapkan selamat tinggal pada lubang pohon tempatnya tinggal selama ini.

10 hari setelah perjalanannya dimulai, Si Kelinci masih belum menemukan siapa-siapa. padahal perbekalannya mulai menipis.

Untunglah sebelum bekalnya benar-benar habis, Si Kelinci sampai di tempat yang selama ini dicarinya, perkampungan kelinci.

Si kelinci tersenyum senang. Sebentar lagi ia akan tdk akan sendirian lagi. Terbayang sudah hari2 gembira di esok hari.

Tapi kenyataan yg ditemukannya sungguh berbeda. Kelinci-kelinci di perkampungan itu justru menatapnya dengan tatapan aneh bercampur jijik.

"Kamu berbeda. telingamu pendek!" "Jangan dekat2 kami, nanti kami ikut bertelinga pendek sepertimu!" Cibir para kelinci.

"Tempatmu bukan di sini, pergilah!" Si Kelinci pun meninggalkan perkampungan itu dengan perasaan terbuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun