Mohon tunggu...
Nurlailatul Hidayah
Nurlailatul Hidayah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Lahir dan ada sejak tahun 2000. Nurlailatul Hidayah sangat menikmati dan merasa penuh jika bisa berbagi dan bercerita. Beberapa tulisannya pernah dimuat di Mojok.co, Kompasiana.com, Mediaedukasi.id, antologi buku berjudul Seliu, dan beberapa yang lebih banyak tayang di medianya sendiri bernama Kata Berkelana. Ia bisa dijangkau melalui surel: nurlailatulhidayah88@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Tuntas Sejarah Universitas Indonesia sebagai Kampus Tertua

3 Juli 2024   14:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya kampus yang kuat seperti komunitas, organisasi mahasiswa, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat selain di bidang akademis.

  • Memiliki komunitas global yaitu populasi mahasiswa internasional yang cukup besar. 

  • Awal Kisah UI Dimulai 

    Pada masa pemerintah Hindia-Belanda, jumlah penduduk di Pulau Jawa semakin melonjak. Kondisi tersebut berdampak pada masalah kesehatan seperti berkurangnya tenaga medis untuk menangani masyarakat sehingga dibutuhkan dokter tambahan untuk membantu dokter utama. 

    Hal tersebutlah awal mula pendirian atau sejarah Universitas Indonesia di masa kolonialisme sebagai sekolah kedokteran agar menghasilkan dokter tambahan pada tahun 1849. Sekolah tersebut berfokus pada ilmu kedokteran yang disebut dengan pendidikan tenaga mantri. 

    Pada tahun 1898 yang mana setelah sempat mengalami perubahan, nama Dokter--Djawa School berganti nama menjadi STOVIA. Untuk namanya sendiri School tot Opleiding van Indische Artsen yang artinya School of Medicine for Indigenous Doctors.

    Selama 70 tahun lebih, STOVIA berhasil menjadi tempat studi terbaik untuk calon dokter di Indonesia. Hingga akhirnya STOVIA yang menjadi sekolah menengah ditutup pada tahun 1927 demi alasan pengembangan.

    Sebagai gantinya, STOVIA pada tahun tersebut diubah menjadi lembaga pendidikan yang setara dengan pendidikan tinggi. Karena itulah akhirnya dibangun 4 sekolah tinggi dan 1 sekolah kedokteran yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa:

    • Bandung ada Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) pada tahun 1920.

    • Batavia ada Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) pada 1942.

    • Batavia terdapat Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) pada 1940.

    • Bogor terdapat Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) pada 1941.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun