Mohon tunggu...
Nisa Nurazizah
Nisa Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor of Communication

Journalism Graduate

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gebrakan Media non-Amerika Serikat dalam Melawan Dominasi Hollywood

11 Januari 2025   21:01 Diperbarui: 11 Januari 2025   22:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga kritik lainnya mengenai imperialisme budaya Hollywood oleh dominasi media AS di pasar global. Rauschenberger (2003) mengungkapkan, secara umum imperialisme budaya merujuk pada penyebaran produk dan budaya konsumen Amerika Serikat ke seluruh dunia, yang menyebabkan terkikisnya budaya lokal. Karenaya, kehadiran budaya AS (Barat) yang berkembang di negara non-AS ini menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran di berbagai kalangan.

Adapun pada dasarnya, kedua kritik di atas adalah realitas yang saling berhubungan. Ketika media Amerika Serikat mendominasi secara global dan membuat media di negara non-AS sulit berkembang, maka akan berpengaruh pada minimnya profit sehingga fasilitas produksi dan produk (konten) media non-AS yang dihasilkan juga tidak maksimal. Hal ini membuat industri media di negara non-AS sulit bersaing terutama dari segi produksi konten.  Karenanya, banyak warga negara non-AS yang lebih tertarik mengonsumsi konten media AS (Hollywood) untuk mencari hiburan.

Ilustrasi produksi film Hollywood (Sumber: Pixabay/dmncwndrlch )
Ilustrasi produksi film Hollywood (Sumber: Pixabay/dmncwndrlch )

Dengan cepat Hollywood berhasil menjadi ikon dari bisnis perfilman Amerika Serikat. Hollywood berhasil mencetak film-film terbaik, terpopuler, dan terlaris di dunia. Ini menjadikan Hollywood sebagai bisnis perfilman terbesar di dunia. Sebagaimana yang diungkapkan Tobby Miller dan Richard Maxwell (2006) bahwa produk media AS (Hollywood) berhasil mendominasi perputaran film secara global. Sekitar 40-90% produk film Hollywood mendominasi box office di seluruh dunia.

Sementara itu, ketertarikan masyarakat non-Amerika Serikat terhadap konten Hollywood menyebabkan berkurangnya tingkat konsumsi konten media lokal. Dimana hal ini, secara tidak langsung turut berdampak pada pendapatan ekonomi di negara non-AS.

Selain itu, nilai dan budaya dalam tayangan Hollywood yang umumnya bertolak belakang dengan budaya negara-negara Timur memungkinkan terjadinya perubahan pola pikir, perilaku, tatanan hidup masyarakat, serta tergesernya nilai budaya lokal di negara non-AS. Misalnya, budaya seks, pergaulan bebas, kekerasan, penggunaan senjata api secara bebas, minuman keras, dan narkoba.

Dengan demikian, dominasi media Amerika Serikat ini telah menimbulkan kerugian dan kegelisahan, terutama bagi masyarakat non-AS. Mulai dari persaingan global yang tidak sehat, industri media yang sulit berkembang, budaya lokal yang terkikis oleh budaya Barat, hingga berpengaruh pada minimnya pertumbuhan ekonomi, dan berbagai aspek kehidupan masyarakat non-AS lainnya.

Dimana pada saat itu, media AS dianggap sebagai satu-satunya penguasa media global, stakeholder, atau pemegang kekuasaan tertinggi di pasar media global. Sebut saja CNN, MTV, BBC, Disney, atau News Corporation. Hal ini lantaran media di Amerika Serikat cenderung memusatkan kendali dalam satu perusahaan besar (Bagdikian, 1992). Beragam sektor seperti label musik, CD, film, majalah, televisi, surat kabar, buku, dan media massa lainnya berkonsolidasi di bawah pengawasan ketat segelintir perusahaan.

Perlawanan Media non-AS Terhadap Dominasi Media AS

Ilustrasi perempuan sedang membaca majalah Elle  (Sumber: Pixabay/freestocks-photos )
Ilustrasi perempuan sedang membaca majalah Elle  (Sumber: Pixabay/freestocks-photos )

Maka dari itu, untuk melawan dominasi dan dampak negatif dari produk media AS di pasar global, para perusahaan media lokal di negara non-AS saling berkonsolidasi untuk membangun konglomerasi (McPhile, 2006, h. 95-114).

Konglomerasi merupakan bentuk dari konvergensi media yang berperan penting dalam pengembangan perusahaan. Pemilik modal kecil dapat diakuisisi oleh media yang lebih besar sehingga konglemerasi media ini membuat kedua media tersebut dapat bergabung menjadi media raksasa (Umi Khumairoh: 2021, h.63-78).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun