Sepertinya, banyak sebagian mahasiswa yang ingin merasakan berkuliah di luar negeri tetapi terkendala oleh masalah ekonomi, tetapi hal itu tidak membuat mereka menyerah. Apalagi pemerintah sekarang juga sudah meluncurkan Kampus Merdeka yang mana ada salah satu programnya menyediakan beasiswa untuk belajar di pergurusan tinngi luar negeri.Â
Pada awal tahun 2021, menteri Kemendikbudristek, Nadiem Makarim kembali meluncurkan kebijakan baru yang bernama Kampus Merdeka yang merupakan bentuk inisiatif pemerintah yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa unuk memutuskan mata kuliah mana yang akan mereka ambil selama masa studi mereka.Â
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi minat, mengembangkan keterampilan dan menyesuaikan program studinya dengan kebutuhan pasar kerja.Â
Dengan konsep ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil mata kuliah lintas disiplin ilmu, meningkatkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk tantangan masa depan. Salah satu contoh program unggulan dari Kampus Merdeka yang memiliki banyak peminat saat ini adalah IISMA.
IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) adalah bentuk program mobilitas mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah dan memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Kementrian keuangan pun juga mendukung IISMA. Program ini tentu sangat diimpikan oleh banyak mahasiswa yang mempunyai cita-cita berkuliah di luar negeri atau ingin mencoba suasana yang baru.
Mobilitas pelajar atau berpartisipasi dalam program pendidikan di luar asal negara sendiri dianggap sangat penting untuk dilakukan. Misalnya dengan mengikuti program IISMA.Â
Sangat banyak manfaat yang didapat dan berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Seperti mengembangkan keterampilan antar budaya karena sering berinteraksi di lingkungan multikultural yang mendorong kita untuk menghargai perbedaan budaya, dan bahasa, mengembangkan keterampilan kita dengan cara beradaptasi di tempat atau lingkungan baru dan menghadapi semuanya secara mandiri.
Mendapatkan peningkatan akademis karena akses metode pembelajaran yang berbeda dari negara asal dan bisa merasakan pengajaran atau penilitian yang berbeda karena tidak tersedia di negara asal.Â
Mendapat kesempatan belajar di luar negeri sambil mendapat uang saku dari pemerintah. meningkatkan keterampilan berbahasa asing di negara yang kita tinggali, keuntungan professional yang membuat kita cepat mendapatkan kerja karena banyak perusahaan yang menghargai kemampuan beradaptasi dan keterampilan antar budaya yang dimiliki mahasiswa dan kita juga dapat meningkatkan soft skills dan hard skills, serta berkontribusi pada negara asal dengan mengajarkan kembali ilmu yang didapat ke masyarakat umum.
Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang sangat berharap untuk lolos program IISMA agar merasakan semua manfaat di atas. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya konten-konten sosial media maupun bermacam seminar maupun webinar yang tersedia tentang cara agar bisa mengikuti IISMA.Â
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti kegiatan IISMA antara lain berkewarganegaraan Indonesia yang menetap di Indonesia dan tidak memiliki status kewarganegaraan ganda, sedang menempuh semester 4 sampai 6, memiliki sertifikat TOEFL maupun IELTS dengan minimal nilai yang sudah ditentukan, dan memiliki nilai IPK minimal 3,0.Â
Kemudian, ada persyaratan dokumen seperti surat rekomendasi, surat bebas narkoba, transkrip akademik, dan surat pernyataan tidak terlibat dalam pelaku kekerasan seksual.
Namun setiap muncul kebijakan baru, selalu ada yang memiliki sudut pandang yeng berbeda. setuju dan tidak setuju. Termasuk program IISMA ini, tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang menilai bahwa program tersebut merupakan program yang tidak penting dengan alokasi yang tidak jelas.Â
Hal ini berkaitan dengan privilege. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa IISMA hanya menguntungkan bagi orang yang ber-privelege karena dari tahap pendaftarannya sudah harus mengeluarkan banyak biaya, belum lagi untuk tes kemampuan Bahasa Inggris yang memerlukan biaya hingga jutaan.
Mereka yang kontra dengan program IISMA juga berpendapat bahwa belum ada manfaat yang berarti bagi masyarakat umum, mereka beralasan lebih baik anggaran pendidikan lebih banyak dikeluarkan untuk meratakan pendidikan dan menyejahterakan guru-guru yang ada di Indonesia, khususnya di daerah pedalaman.Â
Apalagi ada stigma dari beberapa masyarakat tentang anak IISMA yang hanya melakukan jalan-jalan atau foya-foya di luar negeri dengan menggunakan duit negara.
Namun, program ini juga juga tidak bisa disebut program yang sia-sia. Tentu permasalahan Pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi dengan diberikan solusi yang benar dan aksi nyata, tetapi tujuan anak IISMA tidak hanya itu, justru mereka juga membantu untuk menyebarkan dan memperkenalkan budaya - budaya Indonesia ke negara yang dituju
Walaupun, output anak-anak IISMA belum terlihat, tetapi pastinya ilmu-ilmu yang diserap oleh anak IISMA akan berdampak besar, setidaknya beberapa tahun setelah ini karena semuanya perlu proses. Program IISMA dapat dipercaya sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Bangsa Indonesia.
Terlepas dari kontranya, program IISMA sebenarnya merupakan salah satu program pendidikan pemerintah yang esensial karena memiliki tujuan dan manfaat yang bagus.
Semoga saja dapat terus dikembangkan dan membantu membenahi permasalahan pendidikan di Indonesia dan adanya asumsi liar jika IISMA hanya diperuntukkan bagi kaum ber-privelege dan dijadikan alasan untuk berfoya-foya juga tidak sepenuhnya benar, karena ada beberapa universitas yang mampu menutupi biaya-biaya tambahan tersebut, dan tidak sedikit juga mahasiswa yang bersungguh-sungguh untuk mengembangkan kemampuannya.Â
Maka dari itu, jangan jadikan istilah underprivileged atau orang yang kurang mampu menjadi alasan untuk menyerah menggapai apa yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H