Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menakar Peluang Fadil Imran Jadi Kabareskrim Baru

22 Januari 2021   18:03 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:43 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran | Foto: Jawa Pos

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akhirnya disetujui menjadi Kapolri, setelah dirinya dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo dan kemudian mengikuti proses fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi III DPR RI, pada Rabu (20/1/2021) lalu.

Listyo akan segera dilantik menggantikan Jenderal Pol Idham Azis, usai nantinya DPR RI menggelar sidang paripurna serta didapatkannya jadwal pasti dari pihak istana kepresidenan. Pelantikan kemungkinan digelar pada akhir Januari atau awal Februari.

Pertanyaannya, dengan menjadi Kapolri, lalu siapakah yang akan menggantikan Listyo sebagai Kabareskrim? Terkait hal ini, pihak Mabes Polri menegaskan, pemilihan dilakukan melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

Wanjakti bakal mengadakan diskusi untuk menyeleksi siapa saja perwira tinggi Polri yang dianggap mampu menduduki jabatan Kabareskrim, untuk kemudian diputuskan oleh Kapolri, dalam hal ini Listyo.

"Yang jelas, proses internal ada namanya Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi, itu yang akan memproses itu semua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, Kamis (21/1/2021).

Sembari menunggu pelantikan Listyo dan proses di Wanjakti, rasanya tidak salah jika lewat tulisan ini, publik diajak berkontribusi mengusulkan nama sosok terbaik, yang tepat menjabat Kabareskrim baru.

Siapakah nama pejabat tinggi Polri yang menurut pembaca pantas diusulkan jadi Kabareskrim? Siapa tahu, usulan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Wanjakti dan Listyo.

Sila pembaca berpikir dan menyalurkan usulan nama melalui media mana pun. Pastinya, harus ada alasan jelas, mengapa akhirnya memilih satu atau beberapa nama.

Menurut penulis, semua perwira tinggi aktif Polri saat ini memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Kabareskrim. Penulis menyebut salah satu nama di antara mereka, di sini, bukan berarti yang lainnya tidak kompeten.

Penulis memprediksi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran lebih berpeluang diangkat jadi Kabareskrim. Mengapa? Berikut beberapa alasan "subjektif" penulis:

Pertama, Fadil sudah berstatus perwira tinggi, sebagaimana syarat yang semestinya dipenuhi. Dari segi umur juga, Fadil malah lebih tua dari Listyo, terpaut sembilan bulan. Fadil lahir 14 Agustus 1968, sementara Listyo lahir 5 Mei 1969.

Kedua, dari sisi pengalaman, Fadil banyak berkiprah di bidang reserse. Sebelum jadi Kapolda Jawa Timur dan kini Kapolda Metro Jaya, Fadil pernah bertugas sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008) dan Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009).

Kemudian menjadi Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011), Direktur Ditreskrimum Polda Kepulauan Riau (2011), Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), dan Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2016).

Berikutnya lagi, pernah menjabat Wakil Dirtipidiksus Bareskrim Polri (2016) dan Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017). Sekian uraian ini, di luar jabatan lain yang sempat juga diemban Fadil. Lebih lengkap riwayat karirnya, sila klik "Fadil Imran".

Maka, membaca rekam jejaknya, Fadil terbukti bukan cuma tertempa di bidang reserse, melainkan juga akrab di lingkungan Bareskrim. Fadil tidak perlu lagi beradaptasi jika terpilih jadi Kabareskrim.

Ketiga, pembaca masih ingat kisah "sikap tegas" Fadil terhadap ormas (yang berakhir terlarang) beberapa waktu lalu? Ya, sosok Kabareskrim harus memiliki jiwa tegas. Tanpa ketegasan, mustahil persoalan kriminal teratasi.

Keempat, mengingat kriteria umur bukan penghambat bagi seorang perwira tinggi untuk menjabat di posisi strategis, penulis yakin, terpilihnya Fadil tidak akan membuat para perwira tinggi lain kecewa. Bukankah Listyo dan Fadil sama-sama angkatan 1991?

Kelima, "dipaksa" jadi Kapolda Metro Jaya untuk menegakkan aturan terkait protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 dan hasil kerjanya dielu-elukan masyarakat luas, bukankah Fadil sempat masuk bursa calon Kapolri?

Maknanya, jangankan posisi Kabareskrim, untuk jabatan Kapolri saja dianggap layak diemban Fadil. Tidakkah demikian? Sekian. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun