Mengapa pula Uniterre mengikutsertakan WNI bernama Budi Tjahjono dalam aksi penolakan produk kelapa sawit Indonesia? Ada kepentingan apa Budi Tjahjono di balik misi ini?
Sekadar pembaca tahu, saat diberi kesempatan berbicara di Gedung Parlemen Swiss, menambahkan penyampaian keenam warga (asli) Swiss, Budi Tjahjono mengatakan tidak sebatas masalah kelapa sawit yang ia persoalkan, tetapi juga pertambangan (dan nasib orang) Papua.
"Saya baru tiba dari Indonesia dua hari lalu. Di sini saya tidak hanya menyinggung kelapa sawit, tapi juga pertambangan (emas) di Papua," kata Budi Tjahjono.
Menegaskan kembali, mengapa argumen Uniterre jadi melebar ke mana-mana? Mengapa Budi Tjahjono ada di sana serta tertarik mengangkat isu Papua? Ada apa?
Sebenarnya fokus Uniterre hanya menolak produk sawit Indonesia di Swiss atau sekaligus mau "mengobok-obok" kebijakan dan kedaulatan negara lain? Sekali lagi, Budi Tjahjono berkepentingan apa? Siapakah dia?
Sila masing-masing pembaca melanjutkan pertanyaan bila masih ada dan berupaya mencari jawabannya. Sejenak berhenti membahas kelapa sawit. Penulis ingin memperkenalkan secara singkat sosok Budi Tjahjono.
Mengenal Budi Tjahjono dan Menyoal Manuvernya lewat Uniterre
Sebelumnya disebutkan bahwa Budi Tjahjono adalah WNI yang menetap di Jenewa, Swiss. Ia dikenal sebagai aktivis Gereja dan pegiat Hak Asasi Manusia (HAM). Di samping itu, ia juga merupakan Koordinator Advokasi Asia-Pasific Fransiscans International.
Kala itu, topik yang diangkat Budi Tjahjono yaitu maraknya eksploitasi sumber daya alam, perampasan tanah, serta serangan terhadap pembela HAM dan pemimpin masyarakat adat di Papua dan di daerah lain di Indonesia.
Menurut Budi Tjahjono, sekian persoalan Indonesia tersebut semakin parah, ditambah ketiadaan mekanisme investigasi dan pemulihan hak yang memadai.