Pertama, di samping menerima kenyataan, berhentilah 'menyerang' Biden-Harris ataupun mengungkap pernyataan yang tidak berdasarkan fakta. Teruslah bermain golf jika memang sedang stres dan tertekan. Kesehatan jauh lebih penting ketimbang memikirkan kekalahan.
Kedua, tidak perlu mengingat-ngingat cuitan lama. Yang lalu, biarlah berlalu. Biarkan saja terdokumentasi di Twitter. Mudah-mudahan bisa menjadi kenangan manis, sesuatu yang mesti dianggap sebagai penghibur diri.
Ketiga, janji "meninggalkan Amerika" jangan direalisasikan. Apa kata warga AS, terutama para pendukung di Pilpres? Bukankah mereka akan merasa kehilangan? Warga AS juga pasti sangat kecewa, karena seorang mantan presiden malah meninggalkan tanah kelahirannya.
Berbesar hati menerima kekalahan, menenangkan hati para pendukung, dan selanjutnya kembali berkarya dengan cara sendiri untuk mempertahankan "keagungan" AS, merupakan sikap yang paling tepat diambil Trump.
Misi "Make America Great Again"bisa kok diperjuangkan tanpa harus jadi presiden. Biden-Harris tentu sepakat dengan misi tersebut, dan pasti diwujudnyatakan dalam program-program mereka ke depan. Jasa Trump selama 4 (empat) tahun tidak mungkin dilupakan warga AS dan dunia.
Terima kasih, Trump! Proficiat, Biden!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H