Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Para Pemimpin Dunia Sanjung Biden, Tak Terkecuali Netanyahu, Sahabat Trump

8 November 2020   18:30 Diperbarui: 8 November 2020   18:49 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu | The Times of Israel

Pemenang Pilpres 2020 Amerika Serikat sudah diketahui publik, Joe Biden dan Kamala Harris. Setelah proses selesai, mereka berdua akan dilantik sebagai presiden dan wakil Presiden AS pada Januari 2021. Dengan begitu, Biden menjadi Presiden AS ke-46, pemimpin tertua sepanjang sejarah negeri Paman Sam.

Seperti apa gambaran pemerintahan Biden-Harris 4 (empat) tahun mendatang? Entah, belum bisa ditebak. Semoga saja berjalan baik, lancar, serta membawa dampak positif bagi seluruh negara di dunia.

Baca: Biden Menang Pilpres: Peran Obama dan "Pertobatan" 3 Negara Bagian | Menang Pilpres, Suara Elektoral Final Biden-Harris Berkisar 273-306, Ini Analisanya

Meski belum dilantik dan mulai bekerja, ternyata sebagian pengamat sudah memprediksi dampak kemenangan dan realisasi janji politik Biden-Harris terhadap perekonomian dunia.

Salah satunya adalah soal janji penggunaan energi terbarukan secara maksimal ketimbang yang berasal dari fosil. Ya, Biden pernah mengatakan bahwa dirinya akan melanjutkan misi lamanya bersama Obama.

Biden menginginkan agar energi yang kurang ramah lingkungan dihentikan. Akibatnya nanti, salah satunya akan berdampak di industri otomotif dan moda transportasi. Contohnya, batu bara.

Sebagai negara penghasil dan pengekspor batu bara terbesar, Indonesia pasti bakal turut merasakan berbagai macam buah kebijakan Biden. Indonesia akan kesulitan menjajal kerjasama perdagangan batu baru dengan AS.

Namun begitu, dunia dan Indonesia sebaiknya tidak perlu khawatir berlebihan. Masih ada langkah lain yang bisa dilakukan supaya kepentingan ekonomi masing-masing negara tidak rusak hanya karena terpaku pada pengelolaan sumber energi fosil.

Belum resmi memimpin AS, Biden-Harris sudah mendapat sambutan hangat dari para pemimpin dunia. Ucapan selamat atas kesuksesan mereka memenangkan pertarungan Pilpres dilayangkan. Bahkan media-media besar dunia ikut menyambut kekalahan Trump-Pence.

Hampir tidak ada pemimpin dunia yang berkomentar negatif menyaksikan kemenangan Biden-Harris, setidaknya untuk saat ini. Semua berharap bisa bekerjasama lebih baik dengan AS.

Di antara para pemimpin dunia itu, nama-nama yang telah menyampaikan ucapan selamat kepada Biden-Harris yaitu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, PM Jepang Yoshihide Suga, PM Kanada Justin Trudeau, PM Irlandia Micheal Martin, PM Slovenia Janez Jansa, dan lainnya.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS terpilih Joe Biden | @Jokowi (Twitter)
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS terpilih Joe Biden | @Jokowi (Twitter)
"My warmest congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your historic election. The huge turn out is a reflection of the hope placed on democracy. Look forward to work closely with you in strengthening Indonesia-US strategic partnership and pushing forward our cooperation on economy, democracy and multilateralism for the benefit of our two people and beyond," tulis Jokowi di akun media sosialnya, Minggu (8/11).

"Multilateralism", satu kata kunci yang tidak lupa disisipkan Jokowi pada ucapan selamat. Ya, barangkali sama dengan para pemimpin negara lainnya, Jokowi berharap Biden mau mengajak semua negara untuk bekerjasama. Tidak boleh ada lagi sikut-menyikut, pilih-memilih kawan.

Dan ternyata, bukan cuma sekian nama tadi yang mengucapkan selamat kepada Biden-Harris. Masih ada lagi dan cukup mengagetkan. Dia adalah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dunia tahu Netanyahu merupakan sahabat baik Trump.

"Saya berharap dapat bekerja dengan Anda berdua untuk lebih memperkuat aliansi khusus antara AS dan Israel. Saya mengenal Anda sebagai teman baik Israel," tulis Netanyahu di Twitter.

Selain memberi selamat kepada Biden-Harris, Netanyahu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Trump-Pence, atas kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Di bawah kepemimpinan Trump, AS mengakui Yerusalem dan Golan, melawan Iran, dan segala kepentingan penting Israel diperjuangkan.

Tahukah Netanyahu jika Trump masih enggan mengakui kekalahan? Apakah maksudnya, Netanyahu sepakat dengan kemenangan Biden-Harris? Cuma beliau yang bisa menjawab. Tetapi dengan mengucapkan selamat, mestinya berarti setuju.

Lalu bagaimana pula dengan harapan Netanyahu mengenai "kerjasama" AS-Israel kepada Biden-Harris? Apakah seperti yang pernah diinisiasi dan diwujudkan Trump belakangan, di mana terlalu memihak Israel dan agak menekan Palestina?

Tentu dunia bisa menyaksikan di masa mendatang, usai Biden-Harris dilantik. Semoga politik luar negeri Biden-Harris lebih baik daripada yang dijalankan Trump-Pence.

Ketika Biden mengatakan, ia dan Harris akan menjadi presiden dan wakil presiden bagi semua warga AS tanpa terkecuali serta memperbaiki keadaan yang sempat terganggu akibat Pilpres, maka mestinya ia mengupayakan hal yang sama untuk seluruh negara di dunia. Semoga.

***

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun