Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Bakal "Turun Takhta", Berikutnya?

18 Agustus 2020   15:24 Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:02 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meminta maaf tidak haram bagi seorang pemimpin. Pemimpin amat pantas mengaku salah bila sesuatu yang dilakukan tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga. Meminta maaf juga merupakan wujud dari kerendahan hati.

Itulah sekian contoh aksi heroik dan luapan emosi Risma. Tentu masih banyak lagi jika mau diuraikan. Apakah cuma itu yang membuat Risma populer di negeri ini?

Tidak. Bukan cuma itu saja. Masih ada satu hal lagi, yakni capaian prestasi yang ditorehkan Risma. Setidaknya terdapat 6 (enam) prestasinya sepanjang menjabat sebagai walikota, antara lain:

  1. Kota Surabaya berhasil meraih 7 (tujuh) kali Piala Adipura secara berturut-turut, sejak 2011 sampai 2017
  2. Risma masuk nominasi 10 (sepuluh) wanita paling inspiratif di dunia versi majalah Forbes pada 2013
  3. Risma dinobatkan sebagai salah satu walikota terbaik di dunia pada 2014 dan 2015
  4. Risma menerima penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award pada 2015
  5. Rima dianugerahkan 2 (dua) gelar doktor honoris causa, dari ITS Surabaya pada 2015 dan dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan pada 2019
  6. Risma meraih penghargaan Ideal Mother Award dari Islamic Educational Scientific and Cultural Organization (ISESCO) pada 2016

Perlu diketahui, jabatan walikota dan sederet prestasi Risma tidak datang begitu saja. Semuanya telah diukirnya dari bawah. Sebelum jadi pemimpin Surabaya, ia memulai karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) seusai menyelesaikan pendidikan S-1 (jurusan arsitek) dan S-2 (jurusan Manajemen Pembangunan Kota) di ITS Surabaya.

Berikut jabatan Risma sebelum "dilamar" PDI Perjuangan untuk menjadi calon Walikota Surabaya: Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000), Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001), Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2001), Kepala Bagian Bina Bangunan (2002), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010).

Memulai karir dari bawah. Itulah kelebihan Risma. Tidak heran bila segala urusan menyangkut birokrasi dikuasainya. Dan sekarang, selain sebagai walikota, ia juga seorang pengurus partai politik (PDI Perjuangan).

Masa jabatan Risma tinggal menghitung bulan. Pada Februari 2021 mendatang, ia akan "turun takhta", alias turun dari jabatan walikota dan tidak mungkin lagi menjabat di posisi yang sama.

Kabar mangkat ini diungkap langsung oleh Risma pada Minggu, 16 Agustus 2020 lalu, saat meresmikan lapangan olahraga di Tambak Sari, Surabaya. Di sana ia berpamitan serta menitipkan harapan kepada anak-anak Surabaya.

Warga, khususnya anak-anak Surabaya dimotivasi Risma untuk meningkatkan kualitas, bermental kuat dan pantang menyerah. Mereka diminta agar tidak menjadi penonton saja di daerah, melainkan penggerak dan pejuang.

"Tujuan saya memang untuk membangun motivasi karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus, tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa, kan eman (sayang). Kalian semua berhak sukses dan berhak berhasil. Sekarang, jangan lagi bilang saya hanya anaknya tukang becak dan sebagainya. Meskipun anaknya tukang becak, kalian masih bisa berhasil, asalkan kalian mau bekerja keras. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, asalkan kalian mau," kata Risma.

Salam perpisahan kepada warga Surabaya sudah dilayangkan Risma. Selanjutnya apa? Apakah ia masih berkenan melanjutkan karya pelayanannya di bidang dan tempat lain? Kira-kira di posisi atau jabatan apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun