Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soal Ungkapan "Tak Berdarah Indonesia", Ini Klarifikasi Agnez Mo

26 November 2019   15:18 Diperbarui: 29 November 2019   11:34 5049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agnez Mo saat menjadi bintang tamu di program BUILD Series nyatakan ingin kolaborasi dengan BTS (YouTube BUILD Series) | Gambar: KOMPAS.com

Jagat maya atau media sosial tengah ramai membahas pernyataan Agnes Monica alias Agnez Mo yang mengatakan bahwa dirinya tidak berdarah asli Indonesia, melainkan berdarah Jerman, Jepang dan Tionghoa. Berikut penggalan pernyataan Agnez:

"Sebenarnya, aku tidak punya darah Indonesia atau apapun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia," ucap  Agnez.

Hal itu disampaikan penyanyi yang sudah go international itu di sebuah wawancara Build Series di Amerika Serikat yang dipandu oleh Kevan Kenney, beberapa waktu yang lalu.

Sebenarnya yang tahu pasti maksud dan makna pernyataan yang dinilai kontroversial tersebut hanyalah Agnez sendiri. Apalagi video yang ditonton oleh pengguna medsos di tanah air cuma sepotong, tidak utuh.

Selanjutnya media yang turut mengangkatnya ke permukaan tidak menuliskan seluruh transkrip wawancara, sehingga tafsir beragam dan bahkan liar sangat terbuka lebar.

Jika dipahami betul, inti dari wawancara Agnez dan Kevan adalah tentang fakta keberagaman di Indonesia dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan serta karir Agnez.

Menjawab salah satu pertanyaan dari Kenney, Agnez mengaku bahwa masyarakat Indonesia begitu majemuk dan sangat inklusif (terbuka). Meskipun berstatus minoritas (Kristen), Agnez merasa diterima dengan baik oleh masyarakat berstatus mayoritas (muslim).

"Aku juga (beragama) Kristen dan mayoritas di sana (Indonesia) Muslim. Jadi, aku tidak akan bilang aku tidak pantas berada di sana karena orang-orang menerimaku apa adanya. Tapi, selalu ada perasaan kalau, aku tidak seperti orang-orang lainnya," ungkap Agnez.

Karena penerimaan dirinya sebagai minoritas oleh mayoritas, Agnez mendapat pelajaran berharga, yakni bagaimana merangkul perbedaan dengan segala kelemahan dan keunikan yang dimilikinya.

"Tentu saja. Itu mengajariku untuk merangkul perbedaan itu, merangkul kerentananku, perbedaan yang ada, keunikanku, dan lain-lain," lanjut Agnez.

Tampaknya yang dipersoalkan pengguna medsos hanyalah penggalan kalimat Agnez "aku tidak berdarah Indonesia" dan "aku hanya lahir di Indonesia".

Padahal kalau diikuti betul rangkaian tanya-jawabnya, bukan itu maksud utamanya. Soal "tidak berdarah Indonesia" dan "hanya lahir di Indonesia", mestinya tidak dimaknai bahwa Agnez tidak mengakui keasliannya sebagai orang Indonesia. Sekali lagi, yang tahu persis maknanya adalah Agnez sendiri.

Sila pembaca mampir ke akun Instagram Agnez (@agnezmo), di sana ada klarifikasi yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang artinya kira-kira demikian:

"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya. Saya akan selalu jujur dan berujar kepada dunia bagaimana seorang minoritas seperti saya diberikan kesempatan untuk memiliki dan mengejar mimpi kami."

Di akhir tulisannya, Agnez ikut menambahkan tagar #indonesia represents. Agnez juga menegaskan bahwa hampir di setiap proyeknya (penampilan), dirinya selalu berusaha mengangkat budaya Indonesia. Adakah yang mau membantahnya? Banyak sumber untuk mencari informasi tentang hal itu.

Atau sila baca ini: Agnez Mo Perkenalkan Budaya Indonesia Lewat Lagu, Pakai Baju Tradisional Bali Hingga Papua

Dengan mengedepankan pikiran waras dan sikap bijak, mungkin inilah rangkuman dari setiap jawaban Agnez: dirinya minoritas, berdarah campuran (fakta yang dialami juga seluruh umat manusia bahwa tidak ada yang berdarah murni), tetap cinta dan tidak lupa Indonesia (meski sudah berkiprah di dunia internasional).

Meskipun sudah diklarifikasi Agnez, penilaian negatif dari pernyataannya belum tentu hilang dalam waktu cepat. Mestinya kita itu tidak dengan cepat menilai sesuatu yang sebenarnya sulit kita mengerti.

Mari cintai Indonesia lewat karya, bukan sebatas pengakuan dalam bentuk kata-kata.

***

[1] [2] [3] [4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun