Padahal kalau diikuti betul rangkaian tanya-jawabnya, bukan itu maksud utamanya. Soal "tidak berdarah Indonesia" dan "hanya lahir di Indonesia", mestinya tidak dimaknai bahwa Agnez tidak mengakui keasliannya sebagai orang Indonesia. Sekali lagi, yang tahu persis maknanya adalah Agnez sendiri.
Sila pembaca mampir ke akun Instagram Agnez (@agnezmo), di sana ada klarifikasi yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang artinya kira-kira demikian:
"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya. Saya akan selalu jujur dan berujar kepada dunia bagaimana seorang minoritas seperti saya diberikan kesempatan untuk memiliki dan mengejar mimpi kami."
Di akhir tulisannya, Agnez ikut menambahkan tagar #indonesia represents. Agnez juga menegaskan bahwa hampir di setiap proyeknya (penampilan), dirinya selalu berusaha mengangkat budaya Indonesia. Adakah yang mau membantahnya? Banyak sumber untuk mencari informasi tentang hal itu.
Atau sila baca ini: Agnez Mo Perkenalkan Budaya Indonesia Lewat Lagu, Pakai Baju Tradisional Bali Hingga Papua
Dengan mengedepankan pikiran waras dan sikap bijak, mungkin inilah rangkuman dari setiap jawaban Agnez: dirinya minoritas, berdarah campuran (fakta yang dialami juga seluruh umat manusia bahwa tidak ada yang berdarah murni), tetap cinta dan tidak lupa Indonesia (meski sudah berkiprah di dunia internasional).
Meskipun sudah diklarifikasi Agnez, penilaian negatif dari pernyataannya belum tentu hilang dalam waktu cepat. Mestinya kita itu tidak dengan cepat menilai sesuatu yang sebenarnya sulit kita mengerti.
Mari cintai Indonesia lewat karya, bukan sebatas pengakuan dalam bentuk kata-kata.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H