Maknanya bahwa selain mengontrol diri, Ahok juga mesti belajar dari nol tentang manajemen Pertamina. Pengalaman dan kemampuan leadership-nya akan menjadi modal untuk segera beradaptasi di lingkungan baru, Pertamina.
Dan untuk mendukung proses percepatan adaptasi Ahok, Erick pun mengutus orang baru yang berpengalaman ke dalam tubuh Pertamina yakni Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina (mantan Direktur Utama PT Inalum) dan Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina (mantan Direktur Utama PT Telkomsel).
Tugas Ahok sebagai komisaris utama cukup berat, antara lain melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan perusahaan, pelaksanaan rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran, ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS, peraturan perundangan yang berlaku, dan memberikan saran kepada direksi.
Dengan bantuan pendampingan Tuhan dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia (termasuk jajaran Pertamina), Ahok dipastikan mampu bekerja sesuai harapan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, yakni membawa Pertamina ke masa depan yang lebih baik.
Selamat bekerja, Pak Ahok. Tetap "mulai dari nol", ya Pak!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H