Bukankah ketiga orang itu (Nadiem, Angela dan Hillary) sekarang sedang menduduki jabatan level nasional, jauh di atas jabatan yang ingin dibidik Gibran yaitu posisi Wali Kota Solo? Rasanya tidak fair jika keraguan atas kemampuan (kapasitas) hanya dialamatkan kepada Gibran.
Oleh sebab itu, sikap atau tindakan terbaik yang mestinya kita ambil adalah memberi kesempatan kepada Gibran untuk mencoba "menapak ulang" jejak ayahnya di Kota Solo. Siapa tahu dia berhasil, itulah doa dan harapan, yang pada hakekatnya tidak mengandung hal buruk.
Menjadi pemimpin memang harus terjun langsung, dan itulah yang dilakukan Gibran saat ini, sesuatu yang layak didukung dan diteladani oleh generasi muda. Keinginan belajar memimpin bukan berarti meremehkan kemampuan generasi tua.Â
Mau belajar memimpin, kalau bukan sekarang, kapan lagi? Maka, apakah Gibran betul akan dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Wali Kota Solo? Mari kita tunggu keputusan PDIP dan bukti kesungguhan hati Gibran.
***
Referensi: [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI