Hal yang patut diwaspadai adalah bisa saja para donatur punya juga niat buruk di baliknya. Umpamanya mereka memberi dana supaya aksi unjuk rasa tidak berhenti dalam waktu singkat karena ada dana penyokong. Tapi sudahlah, pikiran positif lebih baik dikedepankan.
Namun bagaimana dengan pembagian taktik unjuk rasa yang dibagikan dan diakui ampuh oleh Aqwam Fiazmi Hanifan di akun Twitter pribadinya? Perlu diketahui Ananda turut me-retweet postingan Aqwam. Apakah mereka berdua saling kerjasama?
Apa motif di balik pembagian taktik unjuk rasa ala Hong Kong tersebut? Apakah maksudnya agar para demonstran yang tengah beraksi di tanah air mau mencontohnya?
Postingan Aqwam dalam bentuk utasan di Twitter pribadinya cukup rinci, mulai dari cara meredam gas air mata sampai penggunaan laser yang katanya bisa merusak kamera CCTV yang terintegrasi dengan mesin pengenal wajah.
"Sebuah panduan taktik para demonstran di Hong Kong ketika berunjuk rasa. Panduan yang mungkin akan berguna saat melakukan aksi turun ke jalan. Â --Utas--," demikian postingan Aqwam di Twitter.
Sila baca postingan lengkap Aqwam di sini. Sekali lagi, panduan taktik unjuk rasa ala Hong Kong dibagikan untuk apa? Apakah suasana unjuk rasa di Indonesia mau diciptakan seperti yang terjadi di Hong Kong?
Semoga niat Aqwam tidak seburuk itu, karena bisa mengganggu stabilitas keamanan negara. Dan semoga pula seluruh anak bangsa tetap berpikir jernih ketika menanggapi sesuatu.
Sila baca juga: Mengurai Delapan Taktik Demonstran Hong Kong
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H