Apakah Jokowi mau meladeni tawar-menawar seperti itu? Dilema memang, di satu sisi jatah jabatan warisan Imam merupakan hak PKB, tetapi di sisi lain Jokowi belum tentu akan meneruskan jatah itu untuk lima tahun ke depan. Bisa saja calon Menpora periode 2019-2024 sudah dikantongi Jokowi, yang mungkin bukan kader PKB lagi.
Ketiga, seandainya Jokowi mencari pengganti Imam dari parpol lain, sama dengan PKB, pasti akan ada diskusi dan tawar-menawar. Atau katakanlah dari kalangan profesional (yang dinilai lebih aman), namun bagaimana dengan proses adaptasi, bukankah butuh waktu?
Orang yang dipilih dari kalangan profesional pun akan mempertimbangkan hal yang sama dengan apa yang dipikirkan PKB atau parpol lain: diskusi dan tawar-menawar. Sementara pemimpin di Kemenpora urgent diadakan.
Lalu bagaimana solusi terbaik yang mesti diambil Jokowi? Solusinya adalah menunjuk pejabat tinggi di Kemenpora atau bisa juga salah seorang menteri di kementerian lain untuk mengambil alih tugas dan tanggung jawab warisan Imam. Jadi tidak perlu ada pelantikan menteri baru.
Selanjutnya bagaimana dengan PKB, apakah bersedia jatah mereka berakhir sebelum waktunya? Di sini hanya butuh pendekatan politik saja. Jokowi bisa mengajak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 'ngopi bareng'.Â
Sekian. Terima kasih.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H