Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Andaikan Prabowo dan Ahok Berangkulan di Kongres V PDI-P

9 Agustus 2019   11:55 Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:41 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (alias Ahok) | tribunnews.com

Kita ingat, konflik Pilkada 2017 DKI Jakarta bukan hanya menjadi urusan warga ibu kota saat itu, tetapi sudah menyita perhatian dan energi seluruh rakyat Indonesia.

Bahkan bisa dikatakan konflik Pilkada 2017 DKI Jakarta lebih mengerikan dibanding konflik di Pilpres 2019. Pada waktu itu penggunaan politik identitas cukup keras, yang barangkali teradopsi pula di Pilpres 2019.

Artinya di samping rekonsiliasi (politik dan sosial) pasca Pilpres 2019, rekonsiliasi dampak Pilkada 2017 DKI Jakarta juga harus diupayakan terwujud. Karena sampai sekarang belum pernah ada langkah-langkah untuk itu.

Jangan dianggap konflik Pilkada 2017 DKI Jakarta hanya urusan terpenjaranya Ahok dan menangnya Anies Baswedan. Urusannya lebih dari itu, masyarakat yang sempat terbelah harus dipersatukan kembali.

Siapa yang seharusnya menginisiasi itu? Ya sebenarnya Anies atau Ahok, atau malah keduanya. Tapi faktanya sampai sekarang Anies dan Ahok belum pernah bertemu usai Pilkada 2017.

Sekali lagi konflik di Pilkada 2017 DKI Jakarta wajib diselesaikan dengan cara rekonsiliasi, apa pun bentuknya. Namun kapankah hal itu terlaksana? Apakah tetap harus menunggu Anies dan Ahok "cipika-cipiki"? Bagaimana jika keduanya tidak berkenan?

Makanya perlu upaya lain, yang tidak mesti bertemunya Anies dan Ahok. Bisa antara Anies dan pihak (yang mewakili) Ahok, atau sebaliknya.

Nah mestinya momen tepat rekonsiliasi itu di sidang Kongres V PDI-P kemarin. Ahok dan Prabowo sama-sama berada di sana. Prabowo bisa saja mewakili Anies (karena partai pengusung Anies-Sandi salah satunya Gerindra) untuk merangkul kembali Ahok seperti dirinya dirangkul oleh Megawati.

Dan mestinya Megawati bisa menjadi mediator dengan memanfaatkan momentum kongres. Prabowo bukan cuma mempertahankan relasi baik dengan PDI-P, namun termasuk merangkul Ahok yang kini sudah jadi kader PDI-P.

Tapi ya sudahlah, mungkin di lain waktu. Hehehe...

Salam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun