Pertanyaan selanjutnya, mengapa keputusannya dengan memotong gaji pegawai? Mengapa tidak mencari sumber lain?
Jika betul ada aturan pemotongan gaji pegawai di PLN, apakah puluhan ribu pegawai akan bersedia dan ikhlas menerima kenyataan pahit itu?Â
Bukankah yang seharusnya bertanggungjawab adalah jajaran direksi dan pegawai yang nyata lalai menjalankan tugas?
Tegakah jajaran direksi PLN melihat wajah sedih anggota keluarga para pegawai PLN yang terpaksa kehilangan uang untuk membiayai kebutuhan hidup mereka sehari-hari?
Rasanya tidak adil. Satu orang yang makan nangka, tapi puluhan ribu orang yang terkena getahnya. Sekali lagi sangat tidak adil. Jajaran direksi PLN wajib mencari sumber lain dengan cara apa pun, tanpa harus turut merugikan para pegawainya.
Apakah PLN sudah punya manajemen resiko yang mapan dan logis? Bukankah seharusnya PLN memiliki (menganggarkan) dana simpanan khusus untuk membayar ganti rugi kepada para pelanggan di kala ada bencana seperti yang terjadi beberapa hari lalu?
Mestinya tidak hanya tersindir dengan ucapan Presiden Jokowi bahwa PLN sebaiknya dipimpin oleh orang yang paham teknologi (bukan cuma masalah keuangan), jajaran direksi juga paham perasaan para pegawainya.
Baca juga: Listrik Padam Massal, Urgensi Kebutuhan Panel Surya dan Evaluasi Rencana Kendaraan Listrik
***
Referensi: [1] [2] [3] [4] [5]