Saya pribadi kurang tahu mengapa sampai gangguan sistem tidak terdeteksi sejak dini sehingga dampak buruknya bisa diantisipasi dalam waktu cepat. Seharusnya fasilitas kelistrikan diperiksa dan diawasi ketat secara rutin.
Apakah masalah dan kerugian selesai cukup dengan permintaan maaf dari PLN, saya rasa tidak. Pihak PLN mesti memikirkan semacam kompensasi bagi para pengguna layanan listrik, entah itu berupa pengurangan pembayaran tarif dan lain sebagainya. Intinya PLN harus bertanggungjawab.
Kita berharap gangguan sistem segera diatasi sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal seperti sedia kala.
Di luar permasalahan kerugian pada segi ekonomi dan terganggunya kenyamanan, ada dua hal yang wajib dipertimbangkan ke depan terkait jaminan bahwa listrik bakal tetap aman. Tujuannya supaya tidak mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Pertama, mengenai upaya menghadirkan energi listrik ramah lingkungan dan tidak terhambat karena gangguan teknis di lapangan, yakni penggunaan tenaga surya (energi baru dan terbarukan) sebagai cadangan daya alternatif.
Selain untuk daya cadangan, pemasangan panel surya juga praktis serta mampu meminimalisir tagihan bulanan biaya listrik. Produksi dan distribusi alat wajib diinisiasi pemerintah dan PLN di masa yang akan datang.
Kedua, telah disebutkan bahwa salah satu dampak buruk dari terganggunya jaringan listrik adalah terhambatnya perjalanan angkutan publik yang menggunakan tenaga listrik, misalnya KRL.
Untuk masalah ini saja sudah terbilang fatal, lalu bagaimana dengan rencana pengembangan terhadap jenis angkutan lain. Bukankah bila mayoritas menggunakan tenaga listrik dan tiba-tiba jaringannya terputus, tidakkah berakibat lebih buruk lagi?
Artinya tidak hanya KRL yang terganggu, tetapi mobil, sepeda motor dan jenis kendaraan lain akan ikut terdampak?
Kiranya dua poin di atas merupakan sebagian dari sekian banyak hal yang mesti dievaluasi dan dicarikan solusi.
***