Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Mantan "Tukang Cukur" Ini Daftar Jadi Capim KPK

4 Juli 2019   20:16 Diperbarui: 5 Juli 2019   08:36 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komisaris Jenderal (Purn) Polisi Anang Iskandar mendaftarkan diri mengikuti seleksi sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019). (KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO)

Proses pendaftaran calon pimpinan (komisioner) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2019-2023 resmi ditutup hari ini (Kamis, 4 Juli 2019), tepatnya pukul 16.00 WIB. 

Hingga pendaftaran ditutup, jumlah pendaftar mencapai 348 orang. Pihak panitia seleksi menyatakan tidak akan memperpanjang waktu pendaftaran, mengingat jumlah calon lebih dari cukup.

"Jadi kita tutup pendaftaran dokumen fisik pukul 16.00. Akhirnya sampai saat ini sambil menunggu e-mail yang jam 24.00 nanti malam, jumlah pendaftar sudah 348 orang dan kami putuskan tidak diperpanjang," ujar Ketua Panitia Seleksi, Yenti Garnasih (4/7/2019).

Para pendaftar sendiri berasal dari beragam latar belakang dan profesi, antara lain pengacara, jaksa, hakim, polisi, auditor, akademisi, swasta, hingga komisioner aktif dan pegawai internal KPK. Diketahui khusus dari internal KPK ada sebanyak 13 orang.

Kita yakin bahwa para calon merupakan orang-orang hebat yang ingin berkontribusi lebih bagi bangsa, terutama dalam hal menegakkan hukum di bidang pemberantasan korupsi. Kita juga berharap panitia seleksi betul-betul menyaring ketat para calon, sebelum akhirnya calon terbaik disodorkan ke Presiden Joko Widodo.

Sesuai judul tulisan ini, ternyata satu di antara ratusan calon adalah seorang mantan "tukang cukur". Tapi dia bukan tukang cukur biasa atau sembarangan. Dia adalah tukang cukur berprestasi di banyak bidang, meski profesi terlama dan terakhirnya yaitu sebagai perwira tinggi kepolisian. Siapa dia?

Anang Iskandar | Gambar: Lisye Sri Rahayu/ detik.com
Anang Iskandar | Gambar: Lisye Sri Rahayu/ detik.com
Dia adalah Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Dr. Anang Iskandar, SH, MH. Lulusan program doktor ilmu hukum Universitas Trisakti ini memang benar pernah menjadi tukang cukur semasa Sekolah Menengah Atas (SMA). Profesi yang digeluti sementara tersebut tertular dari sang ayah, yang juga seorang tukang cukur rambut.

Di samping kemampuan mencukur, Anang juga pandai melukis dan memotret. Kisah masa kecil Anang hingga dewasa bisa dibaca di sini. Intinya Anang terlahir dari keluarga yang serba kekurangan, dan dengan kondisi terbatas itulah Anang berjuang gigih meraih mimpinya.

Apakah kemampuan mencukur, melukis dan memotret yang menjadi bekal utama Anang mencalonkan diri sebagai salah seorang pimpinan baru lembaga antirasuah ke depan? Tentu tidak, bukan cuma itu modalnya. Di atas disebutkan bahwa Anang pensiunan jenderal polisi. 

Sebelum pensiun, Anang pernah berpengalaman menjabat posisi penting, misalnya yang terakhir adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) periode 11 Desember 2012-7 September 2015 dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri periode 7 September 2015-31 Mei 2016.

Untuk riwayat lengkap terkait karir Anang, sila baca di sini. Berbekal segudang pengalaman dan sisa usia, Anang berikhtiar kelak bisa memanfaatkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk membasmi korupsi di Tanah Air. Sebagai pensiunan, Anang diharapkan bisa terhindar dari konflik kepentingan apa pun dan di institusi mana pun.

"Saya sudah punya pengalaman 34 tahun dan kesehatan saya masih prima, sebelum saya meninggalkan dunia ini, harus ada hal positif sebagai amal ibadah saya karena saya juga sudah beramal 34 tahun ternyata masih kurang. Saya masih sehat, maka sisanya ini saya manfaatkan untuk mengabdi kepada masyarakat," ujar Anang (4/7/2019).

Lalu apa sebenarnya yang akan dilakukan Anang jika kemudian terpilih jadi salah seorang komisioner KPK?

"Saya berharap ada penyeimbangan antara pencegahan dan penindakan, serta tindak pencucian uang. Tiga komponen itu yang harus diperkuat di KPK. Pengalaman real itu yang saya punya dan terdorong untuk mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK. Pengalaman-pengalaman itu yang akan digunakan untuk merubah situasi yang jauh lebih baik," kata Anang (3/7/2019).

Anang berencana, Tuhan yang menentukan. Anang mencalonkan diri, panitia seleksi yang memutuskan. Semoga ikhtiar Anang terwujud dalam memotret persoalan korupsi, mencukur koruptor, dan melukis negeri ini lebih baik.

Tulisan ini bukanlah promosi calon. Dan kalaupun dinilai demikian, anggaplah semacam promosi inspiratif, informatif dan edukatif. Karena masyarakat umum juga perlu mengenal siapa saja figur yang masuk jadi calon komisioner atau pimpinan baru KPK.

***

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun