Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harusnya Anggota DPR RI Seperti di Negara yang Satu Ini

9 Juni 2019   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2019   07:06 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Parlemen Swedia, Per-Arne Hakansson di Ruang Kerja (Gambar: kompas.com)

Bicara mengenai hak "keuangan dan administratif", berapa sih sebenarnya gaji para anggota DPR RI? Biar lebih jelas, sila tonton tayangan video berikut:

Dari tayangan di atas, ternyata pendapatan mereka dari gaji saja mendekati seratus juta rupiah, dan artinya belum termasuk tunjangan-tunjangan lain. 

Menurut ragam informasi, bahkan kalau dikalkulasi dengan angka maksimal, pendapatan pribadi anggota DPR RI bisa menyentuh miliaran rupiah. Pendapatan berarti gabungan gaji bersih, tunjangan dan biaya pengeluaran kerja.

Sekali lagi, hak keuangan yang fantastis tidak masalah, yang penting kewajiban (tugas dan tanggungjawab) betul-betul dilaksanakan. Pertanyaannya, benarkah para anggota DPR RI bekerja sebaik-baiknya dan memenuhi target kerja? Oh rupanya tidak, dan mungkin bisa dinilai separuh dari target saja belum tentu tercapai.

Sila cari informasi tentang kinerja DPR RI dari tahun ke tahun, dari periode ke periode. 

Meski deretan hak, istimewanya keuangan diusahakan dimaklumi oleh rakyat, bukan berarti para anggota DPR RI tidak punya kepekaan terhadap nasib rakyat yang diwakilinya. 

Wakil Ketua DPR RI di Ruang Kerja (Gambar: kompas.com)
Wakil Ketua DPR RI di Ruang Kerja (Gambar: kompas.com)

Menjadi anggota DPR RI tidak untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan kelompok tertentu. Menjadi wakil rakyat bukan kesempatan untuk memeras uang negara. 

Sila saksikan, sudah diberi gaji fantastis dan fasilitas mewah, ada saja anggota DPR RI yang melakukan tindak pidana korupsi. Dan tidak tanggung-tanggung, jumlahnya bisa mencapai miliaran hingga triliunan rupiah.

Apa rakyat tidak sakit hati, para wakilnya korupsi padahal hasil kerja tidak becus? 

Buat apa rakyat 'memeras keringat" dan "mengikat perut" hanya untuk menggaji orang-orang pemalas dan pencuri uang negara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun