Pemerintah sadar bahwa ketersedian bahan pangan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, akan tetapi bisa dimanfaatkan untuk menggeliatkan kegiatan ekspor. Dari hasil ekspor, devisa negara diperoleh.
Meregenerasi Petani, Mulai dari Mana?
Mulai dari mana, ya jelas dari diri sendiri. Tanpa kepekaan dan kesadaran, semua hal omong kosong. Semua pihak harus terlibat untuk memikirkan masa depan bangsa ini. Masa depan bangsa tidak hanya akan bergantung pada sektor industri, teknologi, perdagangan, namun juga di sektor pertanian. Bangsa ini tidak akan mampu bertahan hidup ketika hanya sibuk mengurus komputer, jaringan, kertas dan robot kalau bahan pangan untuk mengisi perut diabaikan.
Pihak mana saja yang harus terlibat? Ya semua pihak, pribadi per pribadi, orangtua, badan usaha, lembaga pendidikan dan pemerintah.
Maka ketika saya diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah sekolah (SMP) di tempat kerja saya 5 tahun lalu, saya menginisiasi kegiatan ekstrakurikuler yang berlaku wajib bagi seluruh siswa, yaitu Menanam. Jenis tanaman yang kami tanam di sana adalah sayuran, berupa tomat, kangkung, terung, cabai.
Karena keterbatasan dana, untuk keperluan pupuk, kami membuat kompos sendiri, yaitu dari dedaunan yang jatuh. Bagaimana hasilnya? Ternyata usaha kami tidak sia-sia, kami bisa memanen beberapa jenis sayuran tadi tiap tiga bulan.