Benarkah PKS menginginkan posisi wagub DKI? Benar pulakah setelah Pilpres 2019 posisi wagub DKI akan diserahkan kepada PKS?
Apakah memang ada desain kepentingan politik yang lebih besar di baliknya, di mana PKS ikut berperan di dalamnya?
Apakah dugaan publik bahwa posisi wagub DKI sengaja dibiarkan lowong untuk diisi kembali oleh Sandiaga bila kalah dalam Pilpres akan menjadi kenyataan?
Beberapa waktu sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengungkap mengenai pembagian kursi menteri kepada mitra koalisi bila Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019.
"Ya, kami sudah sepakat. Kalau Prabowo-Sandi menang, sudah ada tujuh menteri untuk PAN, enam kursi untuk PKS," ujar Hashim.
Sembari menunggu realisasi pembagian kursi menteri inikah yang turut menambah motivasi PKS untuk tetap tabah dan bersabar?
Bukankah ketika nanti hasil Pilpres 2019 menyatakan lain, misalnya pemenangnya adalah Jokowi-Ma'ruf, maka jatah wagub DKI dan enam kursi menteri hanya tinggal kenangan? Sebegitu lugunya kah PKS menerima segala tawaran dari Partai Gerindra?
Apa pun pertimbangan PKS, termasuk kesiapan mereka menerima kenyataan pahit kelak (korban PHP), seharusnya kepentingan warga ibukota tidak boleh dipermainkan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H