Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berniat Tetap Tegakkan Pancasila, Prabowo Siap Berhadapan dengan HTI?

31 Maret 2019   02:32 Diperbarui: 31 Maret 2019   02:38 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu apakah dengan pencabutan status legal dan pelarangan aktivitas membuat anggota HTI berhenti bergerak?

Tidak! Mereka tetap bermanuver tersamar. Simbol-simbol yang mereka pakai selama ini juga masih ada, misalnya bendera.

Prabowo mestinya tahu bahwa ternyata salah satu elemen pendukungnya adalah anggota HTI. Bahkan di dalam tim pemenangannya ada elit ormas terlarang tersebut. Mereka masuk dalam kelompok yang menggaungkan seruan "Ganti Presiden". Entah Prabowo yang sementara memanfaatkan suara HTI untuk meningkatkan kekuatannya mengalahkan Jokowi, atau malah HTI-lah yang menunggangi Prabowo agar misi mereka terwadahi. Hanya dua pihak inilah yang paling tahu.

Gambar: kompas.com
Gambar: kompas.com
Sekali lagi HTI jelas mengaku satu misi dengan kelompok masyarakat lainnya yang berada di pihak pemenangan Prabowo. Mereka tidak ingin Jokowi kembali memerintah karena merasa dizalimi, ormasnya dibubarkan dan dinyatakan terlarang.

"#2019GantiPresiden adalah gerakan rakyat yang sudah emoh terhadap rezim zalim, bohong, dan ingkar janji," ujar Ismail Yusanto, juru bicara HTI (Tempo, Agustus 2018).

Dengan bergabungnya HTI di barisannya, layakkah Prabowo mengaku bahwa beliau tidak dekat dengan kelompok Islam radikal?

Bukankah ketika HTI dibubarkan, salah satu partai yang kencang berteriak adalah Partai Gerindra? Bukankah juga partai pimpinan Prabowo ini ikut mengajukan gugatan ke pengadilan agar pencabutan status badan hukum dan pembubaran HTI dibatalkan?

Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI) dan Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra). Gambar: redaksikota.com
Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI) dan Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra). Gambar: redaksikota.com
Oleh sebab itu, saya dan mungkin sebagian besar rakyat Indonesia merasa aneh dengan pernyataan Prabowo pada debat ke-4. Prabowo seolah-olah ingin menunjukkan kepada publik bahwa orang-orang di barisan pendukungnya bersih dari niat buruk terhadap negara ini.

Saya masih percaya Prabowo secara pribadi tidak berniat menggoyang Pancasila, tetapi tidak dengan HTI yang berada di belakangnya. Kutipan "Ibu saya seorang Nasrani. Saya lahir dari rahim seorang Nasrani" Prabowo jauh dari pertimbangan HTI untuk kemudian rela mengurungkan perjuangan misi mereka.

Prabowo harus tahu, bukan keterpilihan beliau menjadi presiden yang ditakuti rakyat, tetapi eksistensi dan misi HTI terhadap negara ini. HTI akan menjadi ancaman besar bagi keharmonisan kehidupan bangsa.

Siapkah Prabowo berhadapan dengan HTI pendukungnya? Semoga beliau tidak kewalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun