"Zombie-zombie" ISIS tidak hanya fokus berada di Irak dan Suriah. Mereka malah sudah tersebar di hampir semua negara. Merekalah yang akan menjadi ancaman besar berikutnya. Jangan dikira misi ISIS gagal, tetapi justru berhasil tercapai. Misi utama ISIS itu bukanlah perang fisik, namun perjuangan untuk menyebarkan paham dan ideologi yang mereka miliki. Aksi perang dan gerilya hanya salah satu dari banyak upaya untuk membuka 'jalan terjal' yang menghadang mereka.
Sehingga ketika muncul inisiasi mengizinkan kombatan dan keluarga ISIS kembali ke pangkuan negara asalnya, menurut saya itu sangat berbahaya. Mereka akan menjadi ancaman bagi negara dan warga banyak. Otak mereka yang terlanjur terinfeksi paham ISIS tidak mudah untuk dicuci bersih.
"Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghouz. Kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia," ungkap Maryam di Al Hol, Suriah Timur, pada pekan pertama Maret 2019 yang lalu.
Seandainya pun karena faktor kemanusiaan, solusi mengembalikan mereka dalam waktu cepat menyatu lagi bersama warga yang masih suci bukanlah sesuatu hal yang mudah. Solusi satu-satunya sementara ini adalah mengkonsentrasikan mereka ke sebuah lokasi yang mungkin belum berpenghuni, dengan tujuan memberikan kesempatan bagi mereka belajar untuk menjalani hidup ke arah normal, terutama yang masih anak-anak dan berpotensi bisa ditobatkan.
Nasib Maryam dan keempat anaknya (yang diketahui WNI asal Bandung, Jawa Barat) serta WNI lainnya memang memprihatinkan dan perlu dikasihani. Namun sebelum pemerintah memutuskan untuk menerima mereka, perlu ada masa pemulihan maksimal terhadap mereka. Mereka harus diobati dan 'divaksin' terlebih dahulu.
Sekali lagi WNI eks ISIS itu "zombie", jangan sampai mereka dibiarkan pulang ke tanah air dalam waktu cepat, apalagi kemudian disambut dengan tari-tarian. Jangan sampai pula mereka melakukan reuni bersama saudara sealiran mereka untuk selanjutnya menyusun rencana serangan kecil-kecilan menyusul peristiwa di Lampung dan Sibolga.
Salam waspada!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H