Mohon tunggu...
Tuhfatul Aghna
Tuhfatul Aghna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta

Sebagai seseorang dengan kepribadian ISFP, Aghna selalu termotivasi untuk mencoba hal-hal baru, berpikir kritis dan kreatif. Aghna memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan memiliki ketertarikan yang besar terhadap bahasa, sastra dan seni. Baru- baru ini karyanya menjadi tulisan terpilih dan dibukukan dalam ajang lomba Nulis Quotes dengan judul buku Dear Future Me.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

JANJI: Ringan Dilontarkan, Berat Dilakukan.

16 Juni 2024   22:17 Diperbarui: 2 Juli 2024   20:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mudanews.com/sosial-budaya/2020/06/01/janji-wajibkah-ditepati/

Siti Tuhfatul Aghna

Kesejahteraan sosial 2A

11230541000010

Tugas UAS 

Bapak Muhammad FIrdaus, Lc., MA.,ph.D.

UIN Syarifhidayatullah

Janji: Ringan Dilontarkan, Berat Dilakukan.

Janji, sebuah kata yang begitu mudah diucapkan, namun begitu berat untuk ditepati. Seakan tanpa beban, janji meluncur dari bibir, membawa harapan dan keyakinan bagi yang mendengarnya. Namun, di balik kemudahan mengucapkannya, janji menyimpan tanggung jawab besar yang harus dipikul.

Menepati janji bagaikan memikul beban di pundak. Beban yang kian berat saat keraguan dan rintangan menghadang. Tak jarang, janji terlupakan, ditelan kesibukan dan terkubur di bawah tumpukan alasan. Ingkar janji pun menjadi luka, menggores kepercayaan dan merenggut rasa percaya.

Namun, di balik beratnya menepati janji, terbentang keindahan dan kekuatan yang luar biasa. Janji yang ditepati bagaikan batu fondasi kokoh dalam membangun hubungan, menumbuhkan rasa percaya, dan memperkuat komitmen. Setiap janji yang dipenuhi, bagaikan piala kemenangan, bukti keteguhan hati dan komitmen yang tak tergoyahkan.

Keutamaan Menepati Janji

Menepati janji memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh keutamaan tersebut:

  1. Mendapat Kepercayaan: Menepati janji dapat mendapat kepercayaan dari orang lain karena tidak diragukan lagi ucapan-ucapannya sehingga mereka memberikan kepercayaan kepadanya.
  2. Menempati Surga Firdaus: Menepati janji juga dapat menempati Surga Firdaus dan akan kekal di dalamnya, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Mu'minun ayat 8-11.
  3. Termasuk Golongan Nabi Muhammad: Menepati janji termasuk golongan Nabi Muhammad saw. sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan mengingkari janji bukan termasuk golonganku.
  4. Termasuk Golongan Orang Bertakwa: Menepati janji termasuk golongan orang bertakwa sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ali `Imran ayat 76, dan Allah Swt. sangat menyukai orang-orang yang bertakwa.
  5. Termasuk Kelompok Manusia Berakal: Menepati janji termasuk kelompok manusia berakal dan dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah Allah turunkan kepada umatnya, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah ar-Ra’d ayat 19-20.
  6. Bukan Termasuk Golongan Orang Munafik: Menepati janji tidak termasuk golongan orang munafik sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim tentang tanda-tanda orang munafik.
  7. Tidak Dimintai Pertanggungjawaban Lagi: Menepati janji tidak akan dimintai pertanggungjawaban lagi, baik di akhirat maupun di dunia apabila janjinya sudah dipenuhi, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Isra ayat 34

Bagi mereka yang mampu menepati janji, terbukalah pintu menuju kebahagiaan dan kesuksesan. Kepercayaan yang mereka pupuk menjadi modal berharga dalam menjalin hubungan dan meraih cita-cita. Keteguhan hati mereka menjadi inspirasi, teladan bagi yang ingin melangkah di jalan yang sama.

Lalu, bagaimana agar kita terhindar dari jeratan ingkar janji? Kuncinya terletak pada kehati-hatian dalam berucap. Ukurlah kemampuan dan pertimbangkan dengan matang sebelum melontarkan janji. Pastikan janji yang diucapkan berasal dari hati yang tulus, bukan sekadar angin lalu atau pemanis bibir.

Sadarilah bahwa setiap janji adalah hutang yang harus dibayar. Ingkar janji bagaikan menumpuk hutang, membawa beban moral dan merusak reputasi. Oleh karena itu, beranilah untuk mengatakan "tidak" jika dirasa tak mampu menepatinya.

Bagi janji yang telah terucap, genggamlah erat-erat komitmen untuk memenuhinya. Hadapi rintangan dengan tegar, cari solusi dengan kreatif, dan jangan mudah menyerah. Ingatlah, setiap langkah untuk menepati janji adalah langkah menuju pencapaian diri dan kedewasaan.

Marilah kita jadikan janji sebagai komitmen, bukan sekadar ucapan semata. Percayalah, janji yang ditepati akan mengantarkan kita pada kebahagiaan, kesuksesan, dan hubungan yang erat dan langgeng.

Ingatlah, janji yang ringan dilontarkan, akan menjadi berat jika tak ditepati.

REFERENSI

Janji dalam islam (https://www.sinarharian.com.my/article/50181/janji-dalam-islam, diakses 15 Juni 2024

https://salafy.or.id/menepati-janji/

Pentingnya Menepati Janji dan Keutamaannya  (https://kemenag.go.id/, diakses 15 Juni 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun